Bisikan Rindu
Malam ini begitu sepi tanpa sinar rembulan malam, ataupun kerlap-kerlip bintang, gelap segelap hati yang tersayat sembilu. Kuterus melangkah jauh menembus malam, satu tujuan yang sangat hapal oleh sepasang kaki mungil ini, pantai yang sudah tidak indah lagi, pantai yang airnya biru kehitam-hitaman, pasirnya dipenuhi banyak sampah yang dibawa ombak.
Tapi pantai ini tetap setia dengan kesunyiannya, disini aku selalu menghabiskan waktu hingga berjam-jam, hanya sekedar menatap lautan yang tiada berbatas, kadang tempat aku melampiaskan kemarahanku, atau ketika aku bersedih, seperti malam ini.
Sore kemaren, ketika aku ingin melepaskan rindu yang sudah dua hari aku tahan, kau hempaskan aku pada satu kenyataan yang teramat pahit, kau gandeng dia didepanku, dan kau katakan kalau dia itu kekasihmu, ketika aku berusaha untuk mengatakan kalau aku masih ada dihatimu, kau semakin beringas, gadismu itu seakan kau beri kuasa untuk mencabik-cabik hatiku.
Aku tidak mau lagi mengenang kejadian kemaren, tapi setiap penggal kata-kata yang kalian lontarkan padaku, seperti melekat dan terus menggema dalam kekosongan hati ini. Aku akan mencoba menuangkan setiap penggalan kalimat itu, walau nantinya air mata ini akan terus mengalir bagai anak sungai dimusim hujan.
“Eh mbak, jadi orang yang bener dong, masak suamiku diganggu, jadi orang tu jangan kaya ayam kampung yang ngejar-ngejar suami orang, kalo mau cari cowok cari yang belum menikah. Kami udah menikah selama 1 tahun 2 bulan”.
“Kamu tu stress ya mbak, mengganggu suamiku, mengejar-ngejar kaya pelacur, kamu tu jadi orang yang bener aja, jangan kaya asuk, kalo emang stress berobat ke psikiater, minum obat biar gak gila”.
“Eh kamu keong racun, kamu mengadu domba aku sama istriku, nggak mempan tau nggak, cintaku hanya utuk istriku, bagiku kamu hanya cewek aneh”. Ini kata-katamu padaku.
Semua kata-katamu hanya sanggup kudengar, tanpa bisa memberi pembelaan sedikitpun, iya aku mencoba bermain kata-kata dengan kalian, tapi itu hanya sekedar pengalihan dari hatiku yang hancur, tapi tetap aku menjaga untuk tidak melepaskan kata-kata yang tidak pantas seperti yang kamu hamburkan padaku, aku tidak mau melukai hati kalian dengan balasan yang pedih dariku.
Sekarang kalau kau mau melihat kebelakang sejenak, ketika pertama kita bertemu, kau yang meminta kenalan, kau yang setiap saat mengejar-ngejar aku, kau yang selalu memberikan rayuan mautmu padaku, hingga akhirnya aku luluh dan jatuh dalam pelukanmu.
Namun setelah semua berjalan sempurna, ketika kita mereguk manisnya kisah asmara yang gila, ketika kita melayang sebagai pasangan kekasih yang romantis, tiba-tiba saja kau hempaskan aku kejurang yang teramat dalam, kau sayat-sayat hatiku hingga menjadi serpihan kecil lalu kau siramkan cuka diatas luka itu, dimana kau letakkan hatimu, kemana kau buang hati nuranimu.
Kau menempatkan aku pada tempat yang sangat hina, hingga harga diripun aku sudah tak punya, aku benar-benar berada dalam jurang yang penuh kebencian, sebagai “ayam kampung, pelacur, asuk”. Apa masih ada tempat untukku berpijak dengan semua titel yang kau berikan padaku ?. Apa masih ada yang bisa aku harapkan didunia ini, dengan semua cap yang kau tempelkan dikeningku itu ?.
Malam makin larut, angin semakin kencang menciptakan gelombang ombak yang kian membesar, biasanya disaat seperti ini aku akan beranjak pulang. Tapi malam ini, aku ingin berbaur dengan keganasan ombak ini, aku ingin menyerahkan diriku yang sudah tiada arti, berbekal kerinduanku pada senyuman manismu, berbekal rinduku pada kehangatan cintamu, aku serahkan diriku pada lautan ini, ku ingin kau tau kalau rindu ini kupersembahkan hanya untukmu.
Perlahan kaki ini kugiring memasuki air laut yang hangat, kunikmati pelukan lautan dan dekapan angin yang membelai penuh cinta. Aku semakin jauh ketengah, makin jauh dan jauh hingga seluruh tubuhku berada dalam pelukan hangat nan penuh cinta, kupejamkan mata dan kurasakan kenikmatan ini, aku rela meleburkan diriku denganmu duhai lautan cinta.
Sekarang, aku sudah ada disini, ditempat ini dan tidak akan pernah pergi kemana-mana, dari sini aku bisa menatapmu, dari sini aku akan selalu membisikkan rindu ini untukmu.
***
Sepenggal kisah yang menyiratkan kepedihan, dan pengharapan semoga jangan pernah lagi ada yang melepaskan cinta palsunya pada hati-hati yang tulus dan tidak mengenal toleransi apapun.
Pada kesempatan ini , aku ucapkan terimakasih pada sahabatku Arif Bayu Saputra yang telah memberikan sebuah Award padaku:
Semoga persahabatan kita tetap terjaga sampai nanti .
Salam Malam Minggu, Fitr4y.
Oh kasian …. Kebetulan ada You Tube di posting aku… semoga terhibur Uni…
ya mas,, makasih .. hiburannya ..
hehe 😀
ssstt..uni..
jangan bisik2 rindunya..
ga kedengeran..
jadi inget,belom ngambil awardnya dari bayu,belom bikin postingan yang baru sihh hhee..
hehe .. kalo pake speaker ntar yg agy bobok bisa bangun .. heheh 🙂
enggak ikut-ikut deh tentang postingnya, takut tercabik-cabik hehehe
cuma mau bisikin salam rindu buat Uni tersayang di malam minggu
mkasih dek 🙂
heheh
Hualah, bisikan rindu.
Merinding nih pasti yang denger :p
Oiya, selamat mbak dapet award 😀
heheh .. gak merinding amat lah ..
makasih dek 🙂
Mbak, bilang aja “gak segitunya kaleee”. 😀
*kayak iklan itu lho*
Mbak… itu kisah bisikan rindu, dengan awardnya, apa hubungannya mbak?
gak da dek, paling stelah mewek baca kisahna, bisa tersenyum liat awardna .. heheh 😀
Bener kata mbak ewin, apa hubungannya ya??
tuh .. hubngannya .. hehe
idem kaya diatas .. 😀
Hahhaaa..
mbak, siapa tuch keong racunnya,,
sita n jojo . keong racun .. heheh 🙂
Bisikannya nggak kedengeran dari tempat saya Mbak…
Sinyalnya naik turun
waduhh .. harus nunggu sinyal dulu ya pak .. hehe 🙂
Hmmm…
Bacanya geli…
yah, sambil bisik-bisik di telinag ku soalnya.. 😀
heheh .. jauh dek .. dari pantai .. qiqiq 😀
wow,, kasar kali tu ngomongnya……. 😀
rindu itu sebuah siksaan atau nikmat yah??? hehehe
tergantung mas .. siapa yg mendapatkannya hehe 😀
Suka Dengan kata2 “jangan pernah lagi ada yang melepaskan cinta palsunya pada hati-hati yang tulus dan tidak mengenal toleransi apapun”
Te…. Like this banget dahhh
sip dh .. 😀
wah, aku jg rindu. hehehehe 🙂
harus segera disampaikan th .. 🙂
wow,rindu ama siapa nih,..?hhe.
baca cerita ini,baru tau kalo ayam kampung suka ngejar-ngeja suami orang..hhehehe.
i like this .kereen.
bukan ayam yg dikampung lo .. heheh 😀
habis manis sepah dibuang ya…
bener bund,, kayana gitu dh .. 😉
keong racun ternyata beracun beneran ya Uni!
-komen OOT-
hehe ea Bund .. 🙂