Assalamu’alaikum Wr. Wb …
Sahabat Blogger ku yang tercinta, terbitnya postinganku beberapa waktu lalu yang berjudul Cinta Pertama atau Bronis di FB, sebenarnya kisah ini tercipta dari fantasi ku yang tinggi. Berawal dari keinginan tuk menciptakan sebuah Cerber yang menghanyutkan dan berurai air mata ( seperti yang dulu selalu Aku lakukan waktu masih sekolah, kira – kira 15 tahun yang lalu ). Tapi karena sudah terlalu lama kegiatan ini tak pernah Aku lakukan lagi, otak Ku menjadi tumpul, maunya kisah sedih tapi yang tercipta malah kisah Aneh .
Namun anehnya, justru banyak sahabat yang kepengen cerita ini lanjut, sahabat Ku yang satu ini Brotoadmojo memberikan tantangan baru untuk Ku. Ummurizka juga penasaran “Gimana nasib Riana selanjutnya ni setelah terburu – buru lari dengan teman FB nya?”. Bahkan ada beberapa orang teman yang tak segan – segan menambahkan ide cemerlang mereka, jadi dengan berat hati … Tantangan ini harus Ku lanjutkan, semoga Fantasi Ku kali ini tidak mengecewakan …
Semoga berkenan …
Cerita ini hanya lah fiktif belaka, jika ada nama, tempat dan kejadian yang sama, itu karena kebetulan semata … ( sumbangan dari sahabat Ku Alam , sekaligus menjawab pertanyaan sahabat Ku yang lain, Kelabang, Dina.thea, Bundamahes, Joe, Pendar Bintang, beserta sahabat Ku Yuan yang tidak segan -segan mengatakan ini adalah nyata dan merupakan pengalaman pribadi Ku ,, hu hu hu .. teganya diri mu. Tapi tak apa, ini adalah pencapaian tertinggi yang pernah Ku raih, ketika seseorang mengatakan “ini adalah nyata” itu adalah pengakuan untukKu bahwa betapa Aku sudah menjadi seorang “Penulis yang Hebat”. Hahaha .. pddotcom… peace Yuan.
Bronis ,,, Kejam nya Diri Mu …
Berita kaburnya Riana sampai di telinga Teo, Pria tampan yang sudah berpakaian lengkap sebagai mempelai pria tersentak kaget.
“Apa, dia kabur, hah akan ku bunuh dia !!! “. Teo pun naik pitam. (Sumbangan dari sahabatKu Yayan).
“Tenang dulu Teo, Riana nya udah kabur gak tau kemana, kamu mau bunuh siapa , Ibu nya ,,? “. Kata mama Teo mendorong tubuh Teo hingga terduduk.
Teo tertunduk lemas, bingung tak tau harus berbuat apa. Tak lama seorang teman Teo datang dan mengabarkan kalau mereka sudah berhasil menghubungi si Adit, Bronis di Fb yang di curigai telah meracuni fikiran Riana hingga pergi meninggalkan Teo. Dan hasilnya Negativ, Adit bersumpah atas nama Tuhan, kalau dia tidak mengajak Riana kabur, dan hanya menunggu transferan uang sebanyak Rp. 5.000.000.-. yang hingga detik itu tak kunjung sampai .
Berarti tinggal satu orang lagi yang patut di curigai, bisik Teo dan mulai memencet tombol di Hp.
“Hallo … Heru,,, nih gue Teo ,,,”. Ternyata Teo menghubungi Heru bekas suami Riana, yang juga merupakan teman Teo semasa kecil.
“O kamu,, ada apa ,,?”. Jawaban yang di terima Teo dari jauh.
“Aku mau tanya, apa Riana di bersama kamu ,,?”. Tanya Teo tanpa basa – basi.
“Tidak , bukannya dia sudah di kampung, malah Ku dengar dia sudah menjadi tunangan Kamu ..?’. Jawaban Heru membuat Teo semakin panik.
“Iya, seharusnya pagi ini kami menikah, tapi tiba – tiba dia hilang tidak tau rimbanya, jadi Aku minta tolong, kalau Riana ada di situ …”.
“O ,, Riana kabur, itu artinya Dia tidak mau menikah dengan Mu, dan kalau Riana kembali ke sini, itu artinya Dia menjadi milik Ku , kamu dengar itu “. Heru bicara lantang menusuk hati Teo, …
Teo tidak bisa berbuat apa – apa lagi, dari dulu Heru tidak pernah mau mengalah tentang segala hal dari nya. Dari pelajaran, olah raga, hingga cewek yang tercantik di sekolah dulu mereka selalu rebutan. Dari dulu pemenangnya selalu Teo, cowok tampan dan tajir, sepertinya kali ini Teo kalah dari Heru ..
***
Angin menyergap tubuh Riana yang tertidur lemas, Riana menggigil kedinginan dan terbangun, mata indah itu menangkap pemandangan yang gersang dari balik kaca jendela kereta api yang di tumpanginya, pemandangan yang saling berkejaran berlari cepat seperti tak mau di pandangi oleh sepasang mata yang nelangsa. Riana kembali melayang pada kejadian – kejadian aneh kemaren, yang menyebabkan dirinya berada di tempat seperti ini sendirian.
Ia teringat pada Teo yang hampir saja menjadi suami nya, Pria cinta pertama yang selalu menghiasi mimpi – mimpi indahnya, tapi kisah yang seharusnya indah buyar seketika dengan kehadiran sang Mama yang mata duitan. “Tak sudi aku, membiarkan uang Ku habis kalian gerogoti, emangnya Aku cewek apaan, Aku kan ngumpulin duit dengan cara HEMAT PANGKAL KAYA di tambah dengan sifat asli Ku Pelit dikit “. Riana ngedumel dalam hati, wajahnya berubah cemberut.
Kemudian muncul wajah manis yang selalu membuat Riana mampu melupakan kesedihan hatinya, Bronis asal Surabaya yang di kenal nya lewat FACEBOOK, Adit … Wajah Riana berubah menjadi manis dengan senyuman di kulum indah, rona merah perlahan hadir di wajah nya. Si Bronis ini mampu mengisi relung hati Riana yang masih tersisa, dengan sapaan mesra dan rayuan gombal yang selalu menempatkan nya pada posisi Number one, Bronis yang manja dan terus mengumbar kata – kata “Tante, Aku kangen, jangan pernah tinggalin Aku ya ,,, “. Kata itu selalu menghipnotis Riana hingga setiap kali ingin meninggalkan Hubungan Terlarang ini, selalu kembali dan kembali lagi hingga akhir nya Adit membuat kesalahan yang teramat besar … Pesan terakhir di terima Riana yang telah melukai hati dan perasaannya yang paling dalam, “Tante, tiga hari lagi terakhir bayaran uang kuliah, tapi uangnya masih kurang 5 juta lagi, tolong dong Tante, pasti Tante bisa bantu khan ???”. Ternyata si Bronis ini pun tak kalah matre di banding dengan Mama Teo. “Pokok nya Aku tak sudi, membagi uang Ku untuk kalian ataupun yang lain “. Teriak Riana dalam hati , dan sekarang wajah itu benar – benar menyeramkan, seperti kompor gas yang siap meledak, menakutkan …
Wajah terakhir muncul menjadi pahlawan kesiangan, Heru … Pria ini adalah sosok yang telah di lupakan (dalam kisah pertama belum sempat di hadirkan). Bekas suami Riana, yang selama sembilan tahun selalu mendampingi nya dalam suka dan duka, ( kalo Riana jujur sebenarnya Heru mendampinginya dalam duka aja, ketika senang sedikit Heru mulai meminggirkan Riana). Wajah Riana datar tak ada kesan apa pun, tawar seperti pandangannya yang mulai buram, perlahan bulir – bulir air mata mulai turun jatuh di pipinya yang mulus. “Kak Heru, Aku pulang … biarin kamu cuek , tapi kamu gak pernah nyakitin Aku, Kamu selalu kasih Aku uang banyak dan gak pernah nanyain uang itu Aku gunain buat apa … huhuhuhu ..”. Riana menangis dan berbisik dalam hati, tujuannya tak lain dan tak bukan kembali ke Jakarta, kembali pada bekas suaminya, yang ia tau pasti gak bakalan tega mengusirnya …
***
Akhirnya Riana sampai di daerah perumahan mewah Rawamangun, setelah dari gambir naik Blue bird Taxi. Riana menatap bangunan mewah yang dulu pernah menjadi bagian dari cerita hidupnya. Walaupun Heru sangat sibuk dengan bisnisnya, tapi kenyamanan rumah ini sangat di perhatikan, lihat saja pohon – pohon yang sengaja di tanam di halaman rumah, rumput yang terawat, dan tanaman bunga yang sengaja di tata rapi, kalau Jakarta terkenal panas, tapi rumah ini begitu sejuk, silahkan datang kalo tak percaya … (lho malah ngundang …).
Riana yang masih terpaku menatap rumah yang sepi, dikejutkan dengan kedatangan sebuah mobil dan Riana tau itu lah orang yang ingin di temuinya. Pria rapi tidak terlalu tinggi dengan perut yang sedikit nonjol kedepan ( melambangkan kemakmuran, uang banyak jadi bisa makan enak ), turun dari mobil yang di kendarainya, menatap Riana dengan tatapan aneh.
“Ternyata Kamu disini, kenapa tidak telpon dulu, Aku bisa jemput Kamu, tak perlu capek seperti itu …”. Kata Heru pelan dan melihat pada wanita di depannya, yang menurutnya mulai tak terawat.
“Aku buru – buru, jadi lupa untuk nelpon … ” . Jawab Riana ragu – ragu, karena tak ada kesan apapun dari bekas suaminya ini.
Setelah gerbang terbuka, Heru membiarkan Riana masuk dan memeriksa keadaan rumah dengan matanya, tak ada yang berubah, semua masih seperti beberapa bulan yang lalu, ada satu yang berbeda ,,, seorang perempuan muda yang cantik anggun dan membuat hati Riana menjadi ciut , turun meniti satu persatu anak tangga dari lantai atas . Tatapan Riana tak bisa berpaling dari satu keajaiban ini, mulutnya terbuka, bola matanya membulat tajam …
“Dia Fany, istri Ku … ” . Kata Heru dingin tanpa rasa bersalah sedikit pun.
“O ya, kamu bisa menempati kamar lama Mu di atas, kamar itu masih kosong dan memang ku biarkan kosong untuk kamu “. Kata Heru lagi sambil duduk santai di temani oleh istri mudanya yang mengumbar kemesraan di depan Riana.
“Tidak perlu, Aku mau kamar yang di bawah ini saja, dan Aku juga tidak akan lama di sini, sampai Aku dapat kontrakan baru “. Kata Riana sambil menarik tas besarnya yang berisi pakaian, dan peralatan yang sempat di bawanya dari kampung.
“Kamu mau kemana lagi ?, masih mau menikah dengan si Teo itu ?, sudahlah Kamu diam di sini, biar kuurus semuanya, kamu bisa tetap menjadi isrti Ku, Fany juga tidak akan keberatan dengan kehadiran Kamu di sini “. Kata Heru sambil melirik Fany yang berada di sampingnya.
“Kamu bilang apa … ?”. Tanya Riana menghentikan langkahnya dan berbalik manatap Heru.
“Aku tau semua, Teo sudah menelpon Ku beratus kali dari subuh tadi, sekarang Kamu terdampar di sini, berarti kamu manjadi urusan Ku sekarang.. “. Jawab Heru bangkit dari duduknya dan meninggalkan Riana yang terdiam kaku mendengar parkataan Heru.
Riana berjalan gontai ke kamar yang di sediakan untuk tamu, kamar yang lumayan besar dengan perabotan lengkap. Tapi tetap saja jauh lebih menyenangkan kamarnya dulu yang berada di lantai atas. Kenapa tidak mau kembali keatas ? “Gak mau Aku terus menyaksikan kemesraan mereka, Aku juga manusia biasa, pasti merasa sakit hati ,,, “. Bisik hati Riana yang mulai merasakan perih.
Malam itu dilewati Riana dengan lamunan yang panjang, hingga dini hari menjelang Riana tetap tak bisa tidur. Ketika semburat jingga mulai terbit dari timur saat itulah Riana tertidur karena lelah. Mimpi yang buruk membuat tidur Riana tak lelap, rasa kecewa dan sakit hati terbawa ke alam bawah sadarnya.
Di saat mimpi buruk semakin kuat mendera Riana, suara bentakan dan teriakan keras membuat Riana terjaga, dengan nafas tersengal Riana keluar dari kamar untuk melihat ada kejadian apa … Ternyata Heru sedang menerima telfon sambil marah – marah .
“Kamu kira Saya bisa pergi ke dua daerah yang berjauhan dalam satu hari …?. Heru membanting gagang telfon, wajahnya sangat kesal.
“Pergi kemana Kak ..?”. Tanpa sadar Riana keceplosan bicara.
Heru berpaling pada Riana yang masih berantakan.
“Itu, jadwal Ku hari ini ke Riau, tapi seenaknya Surabaya memaksa Ku untuk datang ke sana, bagai mana bisa ..”. Jawab Heru masih dengan nada jengkel, kopi manis yang di sodorkan oleh Fany tidak di gubrisnya.
“Bisa ,, “. Jawab Riana seenaknya .
“Bisa apanya ..?”. Tanya Heru menatap mata bekas istrinya.
“Aku bisa gantikan kamu, seperti dulu “. Jawab Riana dengan tatapan polosnya. Heru langsung mengangguk tersenyum mendengar ide cemerlang dari wanita yang selalu mendampinya ketika susah dulu.
***
Melenggang lah Riana dengan senangnya, terbang menuju surabaya. Tentu saja dalam urusan pekerjaan suami yang dulu sering di lakukannya, dan di samping itu wajah Adit menghiasi ruang mata Riana, ia akan melupan Teo yang matre, melupakan Heru dengan istri barunya, dunia ini ternyata indah sekali. Sepanjang perjalanan wajah Riana yang cantik selalu di hiasi oleh senyuman manisnya, bahkan alam yang biasanya hujan, hari itu pun memancarkan panas yang garang.
Pekerjaan hari itu di rampungkan Riana dengan cepat, ketika senja mulai datang Riana mulai melangkah menuju sebuah Restaurant Indonesia, di tempat itu lah Riana berjanji dengan si Bronis Adit, pelayanan yang hangat menyambut kedatangan Riana, tempat mewah tertata rapi, lumayanlah untuk menjadi tempat pertemuan pertama ini, bisik hati Riana riang. Tak lama Riana duduk dan menikmati hidangan pembuka, orang yang di tunggu pun datang, tapi ada yang aneh .
“Hai Tante, Aku Adit … “. Pemuda tampan mengulurkan tangannya pada Riana.
“Dan ini Susan, pacar Ku “. Kata Adit lagi sambil mengenalkan cewek muda di sampingnya.
Riana diam menatap dua orang tamunya yang terlihat sangat mesra. Makan malam yang di impikan Riana hancur berantakan, hingga acara pertemuan itu bubar, Riana duduk diam di tempatnya membiarkan sepasang kekasih itu pergi dan berlalu. Hati Riana benar – benar hancur tak berbentuk, air mata mengalir bagai anak sungai.
“Cinta, kau sudah tak lagi indah untuk Ku, impian yang kau janjikan semuanya hanya semu, Kau lihat aku, kenapa Kau tega menenggelamkan Aku ke dasar Mu yang dalam. Kau buat Aku malayang tinggi dan sekarang kau jatuhkan Aku … Cinta, kau membuat aku hancur, mengapa …? mengapa …?”. Hati Riana menjerit pilu, dia tak tau lagi harus kemana. Malam semakin kelam, dan Riana berjalan dalam rintik hujan yang mulai turun, Riana sudah tidak perduli, ia melangkah dan terus melangkah, membiarkan hujan mengguyur tubuhnya …
&&&
End/Continue
Terimakasih ku ucapkan untuk teman – teman yang telah memberikan suport, atas hadir nya cerita Aneh bagian ke 2 ini, tuk teman – teman Ku : Kelabang , Dina.thea , Orange float , Alam , Brotoadmojo , Yayan , Julicavero , Bundamahes , Ummurizka , 925 silver , Red , Genksukasuka , Joe , Pendar Bintang , and Yuan , terimaksih untuk semua .. Luv u all …
Salam hangat ..
Basah dong… sini saya kasih handuk… 😦
Trima kasih handuknya .. hehe Riana jd gak kedinginan lg ..
jangan lupa ntar kalo udah sampe rumah trus minum wedang jahe ya. biar gak masuk angin, kan habis kehujanan. hehehhe
Ok wedang jahe ,, mantap ….
bukan termasuk pemangsa bronis
jadinya gak sense sama bronis,, hehehe…
nice post, fitr4y..
salam sukses…
sedj
haha.. bukan pemangsa bronis,, duh kasian nasib tante Riana sebagai pemangsa bronis .. hehe .. trims ..
ditunggu lanjutannya! 😀
Luv u Bund .. ditunggu juga bantuan Bunda ,, hehe ..
What??
Kok bisa-bisanya Kakak tulis End/continue…
Ya harus continue dunnk!!
Nggantung tuh, aku benci dengan sad ending..endingnya sudah harus Tante Riana menemukan cinta yang sebenarnya, paling tidak dia mulai kembalikan semuanya pada-Nya. Cinta-Nya yang hakiki….
(pastu kakak bilang “napa nggak bikin cerita sendiri aja” he he)
Salam hangat dan sayang selallu, Kak!
Wdowwwwwwwwwww… Adek ku yang cantik, kritis banget ,, siap bosssssss…. semua ditampung,, trimakasih untuk arahan selanjutnya … hehehe …
Kak, Browniesnya lagi skripsi ah??
Kok blm ada postingan baru, he he he
akhirnya muncul juga sambungan ceritanya.. 😀
keren cerita fiksinya, makin susah di tebak…..
Trimakasih mas,,, kalo di bikin gampang di tebak gak asik donk ..hehe ..
sama seperti pendar bintang saya juga tidak suka sad ending, lanjut terus mbak ceritanya (enak banget membacanya) semoga riana menemukan cinta sejatinya…orang yang bijak akan menjadikan pengalaman hidupnya sebagai guru untuk menjalani hidup ke arah yang lebih baik.
Di tampung sarannya Mbak ,, hehe trimakasih ..
jadi bener2 kaya baca novel neh, enak bacanya, mengalir ceritanya, Lanjutkan mba 😉
Trimakasih Bund … hehe .. semoga kedepan ceritanya semakin menarik …
waaaaaaaaa…. kucingnya lucuuuuuu 🙂
seru bgt nich ceritanya!
jadi pengen ikut hujan-hujanan [sambil makan bronis] hehehe…
samal kenal mbak 😀
Salam kenal, trims kunjungannya,, silahkan menikmati berhujan2 bareng riana sambil makan bronis nya hehe ..
Lam knal aja ya! Ditunggu kunjungannya!
Salam kenal juga ,, selamat berkunjung ,, q segera meluncur ..
waaaa…lama tak berkunjung ke ibu yg satu ini, ternyata bikin cerber…aku suka cerita…
tapi blm smpet baca, lain kali mampir lagi ah…boleh kan mbak?
hehe
salam dari denpasar
Ok d Ari ,, di tunggu kunjungan ‘a ..hehe..
Jadi pengen ke Denpasar …
ceritanya bagus deh hihihiiii pengen baca lanjutannya dooong 😀 selalu dukung yang kaya ginian soalnya ngebaca tulisan orang itu bisa jadi inspirasi tersendiri untuk saya.
Di tampung dulu bos,, hehe selamat berkunjung ..
bookmark dulu ah buat nanti baca….
Silahkan .. thanks kunjungan’a ..
waduh dijadiin ebook aja,, biar enak bacanya 😀
Boleh juga th, di tampung usulanna hehe ..
Emang TOP cerbernya, mengobrak-abrik perasaan, yang jelas penasaran nih, lanjutannya gimana ya kira2…
Itu dia, ku juga lagi mikir nih, mau di bawa kemana nh tante Riana nya .. hehe punya ide ?
wuihh, cerber yang bikin penasaran nih,,
tantenya lagi jalan lunglai ngitarin kota surabaya yaa..
Bener banget, tante na lagi muterin kota Surabaya .. hehe
menarik sekali ceritanya nich….
salam kenal yach 😀
Salam kenal juga .. thanks kunjungan’a ..
sekejam-kejamnya brownies, tak sekejam ibu kost 😀 hahahah….
bLoGwaLkinG lagi dech…
Setuju mas,, Ibu kost maksa minta bayaran, kalo gak di suruh pindah .. hehe …
Aku cuma mampir ditengah malam di blog sahabat karena tertarik dengan brownis nya saja 😆
Salam hangat serta jabat erat selalu dari Tabanan
Silahkan Mas di cicipi bronis nya .. hehe
wah mbak Fitr4y jago juga nulis cerita.. ayo mbak bikin cerita yang banyak trus di kirim atau ikutan lomba hehe..
btw, itu endingnya bisa dikatakan tamat tapi juga masih bisa berlanjut.. jadi gimana mbak mo lanjut aja? hehe.. saya justru susah bikin cerita yang happy ending hehe..
Iya ne .. aku tu suka ma nangis – nangis di ujung cerita, jadi gimana gitu,, biar yang baca th kepikiran terus .. hehe
Assalaamu’alaikum Fitr4y…
Cerber yang bagus untuk diteruskan. Bakat yang sedia ada pada diri harus diteruskan dengan menulis dan berfikir. Jangan dibiar mati walau seketika. Semoga akan terus menulis dan berkarya dan dapat memberi manfaat kepada pembaca untuk menilai pengkisahannya. masukkan hal2 yang boleh menjana minda dan unsur suspen dalam setiap penghujung cerita agar pembaca akan selalu ingin untuk tahu pengakhiran jalannya.
Syabas Fitr4y.
Salam hangat dari saya di Sarikei, Sarawak. 😀
Trimakasih Bund,, semoga semangat ini tetap terjaga ..