Ketika pagi masih merangkak sunyi, semilir angin dingin menghembus katup mata agar tetap terlelap dan bermimpi.
Di sana seorang istri telah bangun dan bangkit membereskan dapur yang penuh dengan cucian piring kotor, beranjak pada tumpukan pakaian kotor yang memelas minta segera dicuci. Setelah itu iapun mandi berbenah diri, berhias seadanya dan kembali menuju dapur untuk menyiapkan makanan.
Karena tak ada kulkas, yang tersedia di dapurpun hanya pangan seadanya, telor 1/2 kilo, terong ungu 1 buah yang besar dan sambelan, semua itu disulap olehnya menjadi makanan yang siap untuk disantap berdua dengan suaminya.
Ketika suami terbangun, secangkir teh manis telah menunggu di atas meja, mengiringi langkah suami pagi itu untuk beraktifitas menjemput rejeki yang halal.
Selesaikah tugas si istri?… Belum, ternyata ia harus kepasar membeli 3 buah wortel yang besar, memarutnya dan merebusnya, itu obat untuk suami tercinta, karena ada satu penyakit dan itulah pengobatan yang sudah 3 bulan mereka jalani.
“Ya Allah, aku lelah …”.
Ia berbisik dalam hati gerimis dimata mulai menunjukkan tetesan air mata yang akan segera mengalir.
Ia ingin punya kulkas seperti tetangganya, ia ingin punya mesin cuci seperti temannya, agar tidak selelah ini, namun belum diberi rejeki itu oleh Allah, sehingga tiap hari tetesan keringat membanjiri tubuhnya mengiringi kelelahan yang ia rasakan, dan tangisan dalam hati mengadu pada pemilik kehidupan, hanya itu yang ia bisa lakukan.
“Ya Allah, kuatkan hatiku untuk tidak berpaling dari jalan Mu, hanya karena kerikil tajam yang tengah aku lewati ini, aku berlindung kepada MU karena hanya Engkau yang mampu membolak balik hati manusia lemah seperti makhlukmu ini … Amin..”
Untuk seluruh istri – istri, bersabarlah karena setiap tetes keringatmu takkan pernah sia – sia.
Salam Fitr4y.
terhenyak saya membaca tulisan di atas
dan pastinya banyak perempuan yang berada di posisit yang sama
tak mampu saya mencari kata penghiburan yang pas dan pantas
tapi saya masih bisa mendoakan
agar Tuhan memberi kekuatan dan kesehatan
itu saja, dan itu penting!
Semangat Uniii… 🙂
Mungkin itulah yang namanya pengabdian… tidak berlebihan rasanya kalau ada yg bilang berbakti pada suami itu salah satu tiket ke syurga…
Betul, itulah enaknya jadi wanita.. 😥
@ nique ,, benar,, banyak sekali wanita di posisi itu, dan banyak yang berkeluh kesah tak tentu,, hingga akhirnya terjerumus kejurang keputus asaan,, trims
@ yoriyuliandra , iya benar bgt,, tiket menuju syurga..
@ Asop ,, yah itu salah satu enak nya jadi wanita,, tapi masih banyak yg tidak menyadari..
Tuhan tlah menjanjikan surga untuk istri2 yang sholikhah ya Te..
walau lelah, pengabdian seorang istri yang setia bersama suaminya memang patut di di acungi jempol…
sabar dan tetap semangat
tetap semangat! kalo lelah dengarkan lagu dmasip, atau ya zikir :p
Saya seorang istri 🙂
@ anak smp , bener banget .. 😀
@ Gusti ‘ajo’ Ramli , sepuluh jempol bwt istri2 yg sabar n setia .. 😀
@ andinoeg , setuju andi, sabar n tetap semangat .. 🙂
@ iklan baris bagus , ide bagus,, dengerin lagu dmasiv 😀
@ ysalma , iya un, kita sama2 seorang istri .. hehehe 😀
inspiring. saya menikahi istri saya saat dia masih kuliah, dan saya masih berstatus calon pegawai. membaca tulisan ini melayangkan ingatan saya ke masa enambelas tahun yang lalu. saat itu, seperti inilah kehidupan kami. di saat segalanya sekarang terasa serba mudah, mengingat masa susah adalah satu keberuntungan, untuk bisa lebih bersyukur…
bagus artikelnya…makasih ya udah share…