July 2012
Depok diguyur hujan
kau lihat, aku berdiri mematung di bawah atap bangunan kuno ini
tak ada payung, atau lupa ? tidak aku tidak punya payung
dan sepertinya aku tidak butuh payung
tubuh ringkih menggigil kedinginan, kau kasihan?
sepertinya tidak, atau lebih tepatnya kau tidak perduli
dulu, atau dulu sekali pernah ada tangan kokoh yang selalu siap memayungiku tatkala hujan
aku bahagia, senang mungkin lebih tepatnya aku nyaman karena ada sosok yang kuat gagah selalu bersedia di sisiku
aduh, kerikil tajam melukai kakiku, berdarah, sepatu lusuh ini sudah tak mampu melindungi kakiku yang kecil kurus
bayanganmu dan masa lalu membuat aku lupa pada keadaan sekitar yang tidak aman
bahkan kerikil kecilpun gampang sekali melukaiku
hujan makin deras, pakaianku mulai menitikkan bulir-bulir air
atap bangunan ini tidak begitu rapat, dan angin membuat hujan turun tidak lurus tapi miring sehingga tubuhku mulai kuyup
setiap kali hujan turun, ingatanku langsung tertuju padamu
padahal sudah beratus-ratus hari berlari meninggalkan kenangan itu
tapi entah mengapa kau dan hujan seperti dua hal yang tak bisa terpisahkan
sama seperti ketika wajahmu hadir, hadir pula rasa sakit yang kau berikan
kau memilih dia menjadi pendampingmu dari pada aku
padahal janji-janji itu bertaburan menemaniku setiap kali kau datang berkunjung
dan bodohnya aku percaya begitu saja pada janji-janji manismu
terluka, pasti, kecewa ,tentu, tapi putus asa karena cinta, tidak …
aku masih terlalu muda untuk itu
sayap-sayap cinta yang pernah kau koyak suatu saat nanti akan tumbuh kembali
dan aku akan terbang tinggi meninggalkan kamu dan sejuta kenangan pahit
aku akan kembali tersenyum, aku akan kembali bernyanyi, aku akan kembali menari
aku memang bukan pilihan untukmu, tapi aku pantas untuk memilih yang terbaik dalam hidupku, dan itu bukan kamu.
selamat tinggal kenangan
aku akan terus berjuang
hmm, di sini juga mendung. 😦
aneh ya, perasaan udah musim kemarau deh~ 😕
Assalaamu’alaikum wr.wb, Fitray…
bangunlah dari kelukaan yang lalu dan berjuang untuk kebahagiaan akan datang. Tiada siapa yang bisa menggugah hati kita andainya kita kuat dan mampu menentang. Percaya diri dan berani menempuh badai akan berjaya sampai ke pantai harapan.
Iya, udahlah mengenang kisah lalu yang selalunya membuat luka lama berdarah kembali.
Salam kangen buat Fitray. 😀