Assalamu’alaikum Wr.Wb..
Selamat siang gan, minggu ini sangat cerah sekali, bahkan bisa dibilang sangat panas, kalo orang bagian Barat bilang “very hot”, tapi kita cukup bilang sangat gerahhhhhh ..
Oh ya, gimana cerita malam minggu kamu, menyenangkan tidak ??? Syukurlah buat kamu yang malam minggunya happy, tapi buat kamu yang malam minggunya kelabu, gak apa-apa kamu gak sendiri gan, masih banyak teman-teman disana yang senasib dengan kamu, hehehe 😀
Untuk sahabatku yang malam minggunya kelabu, ini kukasih sebuah kisah yang santai dan ringan, dengan harapan bisa membuat kamu kembali tersenyum ceria, silahkan disimak gan.
Pacarku Ahli Ekonomi
Malam minggu kali ini sangatlah cerah, beda dengan malam minggu kemaren yang dihiasi oleh hujan gerimis. Suasana hati Antok pun tidak kalah cerah, setelah cintanya layu sebelum berkembang terhadap Tuti mpoknya Bagus yang udah bersuami dan punya anak 2, sekarang Antok sudah punya pacar baru, gak tanggung-tanggung si Ayu yang kecantikannya sesuai dengan namanya, masih bersekolah di SMA faforit, anak orang kaya pula, dan baru jadian 3 hari yang lalu.
Dengan semangat 45, Antok berjalan kerumah Ayu, karena masih satu kampung dan tidak terlalu jauh, ya Antok memilih untuk berjalan kaki. Ayu sudah menunggu diberanda depan, Antok yang baru datang langsung dipersilahkan masuk, jadilah mereka duduk diruang tamu, gimana sih suasana malam minggu mereka yang pertama ???
Begini suasananya:
- Sesuai pesan mamanya Ayu, kalo pacaran jangan ditempat yang gelap, makanya ruang tamu yang besar dengan 5 buah bohlam dinyalain semua, hingga ruang tamu ini benar-benar terang benderang, bahkan cicak didinding pun kelihatan dengan sangat jelas.
- Pesan mama Ayu yang kedua adalah, kalo pacaran tidak boleh duduk berdekatan, maka Ayu duduk diseberang meja sana, dan si Antok duduk diseberang sini, mereka berhadap-hadapan dan hanya bisa saling pandang.
- Pesan mama Ayu yang ketiga adalah, tidak boleh pacaran berduaan karena yang ketiga adalah setan, makanya ada Rendy adik Ayu yang masih berusia 5 th bermain mobil-mobilan didepan TV yang lagi nayangin Film kartun.
Nah setelah semua lengkap dan berada diposisi masing-masing, mulailah mereka ngobrol, pengennya sih ngobrolnya kaya pasangan muda-mudi lainnya gitu. Coba kita simak, sama gak obrolan mereka dengan yang lain.
Antok: “Tadi disekolah belajar apa yank ???”. Si Antok jaim banget nih, pake nanya-nanya pelajaran, maksudnya dia biar keliatan ada perhatiannya gitu.
Ayu: “Tadi aku belajar ekonomi yank, seru banget … “. Ayu menjawab dengan mata berbinar-binar, karena merasa diperhatikan.
Antok: “Wah, berarti sekarang kamu pinter itung-itungan yank”. Kata Antok lagi.
Ayu: “Iya dong, nih aku bisa liatin kekamu tadi aku belajar apa..”. Ayu mengeluarkan buku dan pulpen yang dari tadi disimpen dibawah meja.
Antok: “Boleh, kaya apa pelajaran kamu tadi?”. Si Antok, mulai garuk-garuk kepala, ini pacaran atau belajar bareng ya ???
Ayu: “Yank, kalo nanti kita nikah, yang pertama harus ada rumah, kita ngontrak aja dulu yank, biaya kontrakan 1 bulan Rp.500.000.- , perabotan rumah lengkap aku bisa minta sama mama dan papa aku, nah untuk makan sehari-hari kita harus beli yank, beras, ikan, tahu, tempe, minyak sayur, gas, semua ditotal Rp. 100.000.- perhari yank. Jadi biaya satu bulan Rp. 500.000.- + ( Rp. 100.000.- x 30 hari ) = Rp. 3.500.000.- itu belom masuk beli pakaian aku sama kosmetik aku yank … Gimana yank, hebat tidak itung-itungan aku ..?”. Ayu mengakhiri itung-itungannya yang membuat Antok bengong.
Antok: “Iya, kamu hebat banget, terus apa lagi ..?”. Tanya Antok pengen tau apa masih ada itung-itungan yang lainnya.
Ayu: “Ada yank, kalo aku hamil terus kita punya anak, biaya persalinan Rumah Sakit sekarang lumayan mahal yank, biaya persalinan yang normal bisa Rp. 1000.000.-, tapi kalo ada masalah dengan kandungannya dan harus dioperasi ya bisa mencapai Rp. 5 Juta sampai Rp. 10 Juta bahkan lebih yank, susunya juga sekarang mahal yang …”. Ayu menutup bukunya dan meletakkan pulpen, dengan tatapan tanpa dosa Ayu menatap Antok, mengisyaratkan kalo itung-itungannya selesai.
Antok: “Kapan kita nikah ???”. Tanya Antok, membuat mata indah Ayu membesar ..
Ayu: “Kenapa harus nikah?, dari itung-itungan ini saja, kamu gak bakalan sanggup hidup dengan aku kelak, gimana sih yank ???”. Ayu merasa jalan pikiran Antok tidak sesuai dengannya.
Antok: “Ya kita harus nikah dulu, untuk mempraktekkan itung-itungan kamu itu benar atau hanya catatan dibuku itu saja”. Jawab Antok seenaknya.
Ayu: “Gak usah praktek yank, udah ketauan kamu kerja diperusahaan bapakmu yang pelit itu, kalo aku nikah sama kamu, paling bapakmu cuma ngasih kamu Rp. 1 juta sebulan, dan itu gak cukup yank”. Kata Ayu lagi.
Antok: “Kamu tau bapakku pelit dari mana ..?”. Tanya Antok heran, kok si Ayu tau rahasia tentang bapaknya yang pelit itu.
Ayu: “Ya taulah, dulukan mama ku pernah pacaran sama bapakmu, dan mama bilang, kalo bapak pelit, ya anaknya juga gak bakalan jauh sifatnya dari bapaknya..”. Ayu menjawab dengan sedikit mengejek.
Antok: “Terus, sekarang hubungan kita gimana …”. Tanya Antok yang mulai merasa tidak nyaman.
Ayu: “Kita putus aja yank, kamu kesini jalan kaki, itu sudah satu gejala kalo kamu pelit, gak ada keinginan untuk membawa aku muter-muter naik motor kamu keliling kampung, kesini juga gak bawa apa-apa, tuh si Rendy gak dikasih apa-apa, pacarku yang dulu selalu bawain coklat buat adikku, la kamu nggak bawa apa-apa..”. Kata Ayu sewot.
Antok: “Yah, masak putus yank, apa rasa cinta nggak bisa membuat semuanya jadi indah, walaupun aku nggak bawa apa-apa malam ini, malam minggu besok aku janji bawain sesuatu buat kamu juga Rendy ..”. Antok berusaha membuat luluh hati Ayu.
Ayu: “Mama ku bilang, kesan pertama itu adalah awal dari segalanya, nah kamu diawalnya aja udah kasih liat kepelitan kamu, terus mama ku bilang, cinta itu akan hadir dengan sendirinya kalo sandang pangan dan papan tercukupi ..”. Kata Ayu lagi.
Antok: “Ya udah deh, aku berasa pacaran sama mama kamu, mulai sekarang kita putus ..”. Antok pun berdiri dari duduknya, dan beranjak pergi meninggalkan Ayu.
Ayu sendiri tidak merasa sedih karena buat dia pacaran gak ada uang gak asik, masih banyak cowok lain yang ngantri untuk menjadi pacarnya, dan si Antok yang terkenal cowok paling tajir dikampungnya pun ternyata gak ada apa-apanya.
Antok berjalan letoy kearah pos ronda tempat biasa dia dan komplotannya berkumpul, dan memang pos ronda lagi ramai, ada Bagus, Rudy, Tigor, Edo, dan si banci Tomi. Seperti biasa Tigor sedang asik memainkan gitarnya dan kesukaannya adalah dangdut, yang diiringin dengan nyanyian mereka semua tak lupa diiringin dengan goyangan dangdut nusantara.
Goyang dangdut nusantara itu seperti apa? Ya sesuai dengan daerah asal mereka, seperti Bagus berasal dari Jawa Tengah ya goyang dangdutnya ala tarian jawa, kalo si Edo berasal dari Ambon ya goyang dangdutnya menyerupai goyang poco-poco, kalo si Rudy yang berasal dari Padang goyangnya menyerupai randai yang banyak gerakan menghentak ke bumi, nah lain lagi si Tomi yang lama berada di Jakarta, goyangnya alay banget secara dia tuh udah gemulai begitu .. hehe 😀
Melihat kedatangan Antok dengan wajah ditekuk mereka langsung menghentikan permainan gitarnya.
Tigor: “Kenapa kau Tok ..? Malam mingguan sama si Ayu gagal total rupanya ???”. Tanya Tigor penasaran.
Edo: “Ngana belum tau Tok, si Ayu itu cewek matre Tok, kemaren kita sudah kasih tau si Bagus biar si Bagus bilang ke ngana, kita nda tega kalo ngana patah hati juga seperti teman kita kemaren yang diputusin si Ayu itu “. Edo bicara membuat Antok menatap tajam pada Bagus.
Bagus: “Duh, Tok maaf Tok, ku cuman gak mau kamu patah hati sebelum berjuang, siapa tau si Ayu itu matrenya cuma sama temannya sibeta ini, siapa tau dia luluh sama kamu, itu aja Tok, makanya aku diam dan gak mau merusak suasana hati mu yang lagi berbunga-bunga itu”. Bagus berusaha menjelaskan jalan pikirannya.
Rudy: “Sudahlah, kito sesama pejomblo sejati harus tetap kompak, nah sekarang si Antok lagi bersedih, tugas kito untuk menghiburnyo, ayo Gus, suara kamu paling bagus kalo nyanyi dangdut”. Rudy berusaha menengahi suasana yang mulai tegang.
Tigorpun langsung memetik gitarnya, alunan irama dangdut mulai mencairkan suasana, Baguspun siap-siap melantunkan tembang dangdut kesukaannya.
“Putus lagi cintaku, putus lagi jalinan kasih , sayangku dengannya …”
Baru sampe disana lagu yang dibawain oleh Bagus, tiba-tiba Antok berdiri dan menonjok wajah Bagus, yang lain langsung memegangi Antok yang sepertinya sedang kesal, hingga untuk meluahkan kekesalannya dia menghadiahi bogem mentah pada Bagus, dan tepat mengenai wajahnya yang sebagus namanya itu.
Dari arah utara, terdengar langkah kaki beberapa orang yang lari tergesa-gesa, setelah dekat ternyata 3 Bapak Hansip yang sedang bertugas, mereka berteriak tanpa menunggu pertanyaan dari pemuda yang sedang memegangi Antok dan Bagus,
Bapak Hansip: “Ada maling anak-anak, ayo bantu kejar sebelum mereka kabur semakin jauh ..”.
Tigor, Rudy, Bagus, Edo dan Tomi, langsung ikutan berlari mengiringi 3 bapk Hansip tadi, tinggallah Antok sendiri berdiri mematung di pos ronda.
Antok: “Sial banget, katanya sahabat setia, tapi malah ditinggal sendiri disaat patah hati begini, huh nasid .. nasid ..”.
Antok, sendiri menghabiskan malam minggu tanpa kekasih dan tanpa teman termasuk Bagus yang biasanya setia menemani dikala suka dan duka tapi sekarang ikut menjauh gara-gara ketupat bangka hulu yang datang tanpa permisi.
Sudahlah, kisah ini kuakhiri sampai disini.
Kemaren Jae satu-satunya yang berani bilang kalo cerita kemaren itu gantung, dan sebenarnya memang gantung, hehe tidak disengaja sih, karena pada saat posting aku kedatangan tamu, akhirnya konsentrasiku hilang, dan ceritanya jadi ngambang begitu, hehehe buat Jae, semoga cerita kali ini gak gantung agy kaya kemaren. Terimakasih atas kejujurannya . 😀
Salam, Fitr4y.
Malam minggu saya terlewati begitu saja Uni, saya ketiduran. Bangun2 sudah jam sebelas malam, hehe…
wew.. ilang deh malming na .. heheh 🙂
Wah ceritanya bikin saya ngakak Uni…..wah kalau cewenya banyak tuntutan gitu ya cowok ya ga da yang mau…. takut gak bisa menuhin keinginannya ynag tinggi…….:)
iya.. ntu strategi ekonomi selagi masih bisa memilih .. hehe 🙂
klo cwe udah jadi ahli ekonomi gt mah si cwo mesti jadi ahli bobol bank dulu…ckckc 😉
Wahahaha… 😆
heheh setuju,, cowokna harus bobol bank dulu .. 😀
iya .. harus bobol bank dulu .. hehe 🙂
hhmmm…
isteriku sarjana ekonomi
tapi dulu gak itung-itung gitu pas mau nikah
hehehe… udah jodoh gitu ya Fi..
sedj
iya mas, kalo dh jodoh ya semua jaln jadi mulus .. hehe 🙂
hahahahha,,,,,
ceritanya seru,,, bkin hari ini jadi tambah seru…
meskipun malming dan minggunya cuman tidur2an aja di kamar… 😀
selamat menjalani hari yg seru mas,, hehe 🙂
Maaph mbak kalo ga’ nyambung, saya hanya memberitau kalo link mbak udah saya pasang di sini
dimaaph kan dek .. hehe
trims dh bersedia tukeran link,, ok segra ke tkp .. 😀
ini fiksi atau bukan mbak? 🙂
untungna fiksi dek .. heheh 😀
hehe.. ahli ekonomi rupanya si pacar..
ya,, ekonomi yang terlalu dipaksain .. hehe 😀
Ahli ekonomi ya…pacaran aja ampek itung2an dulu…padahal belum apa yang terjadi kedepannya…buat antok sabar bang
ehh komen ku ada yg kurang >>Padahal belum tahu apa yang terjadi kedepannya<<
justru si ayu belajar teori dulu, biar gak menyesal belakang hari .. hehe 🙂
Cinta gak bisa diitung pake rumus 😳
Ceritanya seru
Malmingnya juga gak membosankan lah 😀
kang,, emang masih punya malam minggu kang?? bukannya sibuk bgt ?? hehe 🙂
Hemm…
saya belum siap pacaran mbak,, 😀
ah masa shhh .. bo’ong kaleee .. 🙂
wedewww… blom nikah aja itung2annya dah serem gitu ya Uni! 🙄
iya,, itu namanya sedia payung sebelum hujan .. hehe 🙂
Uni… baru bisa main lagi nih, soalnya signal lagi lemaot…
Ahli ekonomi alias matre kali… 🙂
Cocoknya Ayu nikah sama aku saja… tar kalo dah 6 bulan baru bubaran.. hahaha
hahah .. boleh mas, silahkan datang ke home si ayu .. hehe 🙂
Haha… syerem banget yang itung-itungan kek gitu…
Biar gaji 10 juta juga gak akan cukup 😀
iya .. gak da cukup2nya kalo orang yg begitu mh .. 🙂
gara2 fitray jadi mencoba2 mengingat malem minggu kemaren aku ngapain ya? hihi suka lupa gitu saking cepatnya waktu berlalu
yang pasti setiap malam indah saja 😀
heheh la iyalahhhh .. orang kaya kita nh dah gak tau malam minggu tu kapan .. hehe 🙂
si Ayu mau enggak sama saya Uni… ?? hehehe
hmmmm .. mw gk yaaa?? ntar ku tanyain ya .. hehe 🙂
Wahh..
si antok sensi banget yach ama si baguz..
habis,, cuma bagus yg bisa digituin n gak marah lagi .. hehe 🙂
Yah endingnya kug gini teee… hiiikkkssssssssss
napa dek, mang endingnya gak bagus yuaaaa ??? heheh ntar bikin ending lain dh .. 😀
hahaha, setuju banget dengan 3 pesan mama nya si AYU 🙂
wahhhh .. setuju sh,, tapi apa bener masih ada yg kaya begitu ?? heheh 🙂
assalamu ‘alaikum Mba Fitr4y..
kisah unik yang menegangkan, cewenya agak matre…
say jadi ikut bertanya , apakah kesan pertama selalu menjadi tolok ukur hal selanjutnya..
wa’alaikumsalam mas,,,
yah sepertinya gitu mas, kalo awal dah pelit, kesononya bakalan pelit .. heheh hanya pemikiran Ayu doank mas, bukan aku lo .. 😉
Itu namanya ekonomis heee….dari apelnya aja jalan kaki heee padahal punya kendaraan dirumahnya, jangan-jangan ketempat hiburan bawa bekal dari rumah mbak heeee
iya beli, kalo jalan2 bawa bekal dari rmah .. heheh tau aja bli .. 🙂
blue datang kem bali..
salam hangat dari blue
selamat datang mas blue ..
salam .. hehe 🙂
malem minggu kemaren hari hujan kok fit 🙂
ada uang abang di sayang, ga ada uang cari lagi yang baru,, 🙂
ujan ya un,, wah gak sama dg ama si Antok,, heheh
kalo dh abis uangnya cari abang yg lebih tajir .. hehe 😀
wah,ayu dah punya pacar ya..?ahli ekonomi lagi.ahaha *sksd*.
heheh .. udah putus uga th dek .. 😀
Jeeee……kok pake itung2an gitu……capek dunk…..kalau Hani sih ogah kalau pacaran diajak ekonomis gitu 😛
heheh iya Hani, untung dirimu gak bgitu .. 😀
mendingan malam minggu nonton bola aja di depan tipi kalau pacarnya model begitu…:-)
wew .. pecandu bola tw .. 😀
Hehe halah2 anak jaman sekarang malam mingguan, hehe :p
iya iam, emang dirimu anak zaman kapan ??? 😀