
Malam ini cuaca begitu dingin, angin berhembus membawa titik-titik hujan, mengabarkan padaku kalau malam ini pun akan turun hujan. Seperti malam-malam kemaren, aku duduk disini menatap layar tv, entah apa acaranya aku tak pernah perduli, karna, pikiranku tidak disini.
Malam semakin larut, ketika langkah kakimu terdengar berat, mataku yang semula sudah mulai redup, perlahan kembali berbinar, aku bangkit dan tersenyum, akhirnya kau pulang juga cintaku.
“Malam sayang, kenapa belum tidur ..?”. Kau tersenyum menatapku yang menyongsong dirimu dan langsung mengambil tas kerja dan jaketmu.
“Aku menunggumu, aku bikinkan kopi untukmu, dan akan ku siapkan makan malammu”. Kataku tersenyum dan beranjak meninggalkanmu.
“Tidak usah sayang, aku sudah makan diluar, sekarang aku mau istirahat, dan kamu juga harus istirahat”. Kau menghentikan langkahku, dan seperti malam-malam yang lalu kau membuat aku seakan tak ada artinya.
Kau tidur lelap sendiri, tanpa perduli diriku ada disampingmu atau aku tidur dikamar tamu. Kau tak perduli aku manghabiskan malamku dengan menangis sendiri, kenapa sayang?.
Malam ini pun aku tidur sendiri seperti malam-malam kemaren, aku tak mengerti kau begitu lembut padaku, kau begitu memanjakan aku dengan harta, kau tak pernah melarang aku berbuat apapun yang aku mau, tapi … selama dua tahun pernikahan kita, tak sakalipun aku merasakan apa itu artinya menikah. Ketika bertemu dengan teman-temanpun aku seperti orang bodoh, aku iri pada mereka yang selalu menceritakan tentang kemesraan mereka dengan suaminya, sedangkan aku …?
Wajah tampanmu terlelap begitu damai, setiap malam aku selalu memperhatikan wajahmu, aku melihat hidungmu yang tinggi, bibirmu yang selalu membuat aku berkhayal jauh, dengkuranmu yang teratur. Aku tak percaya, lalaki setampan dan sekaya kamu, memilih aku seorang gadis kampung yang tidak berpendidikan tinggi sebagai istrimu. Keluargaku sangat tersanjung dengan pinanganmu, hingga kini keluargaku menempatkan dirimu sabagai pahlawan, karna kau mengangkat kami dari kemiskinan.
Kau menggeliat dan tanganmu menyentuh tubuhku, kau terbangun menatapku …
“Sayang … kenapa belum tidur ?”. Dengan mata yang redup kau menggapai aku untuk tidur disampingmu.
Aku tertidur dengan linangan air mata yang tak berhenti mengalir.
***
Pagi ketika ku terbangun, matahari bersinar terang, sangat menyilaukan, aku bangkit berdiri dan langsung berlari seperti orang gila, karna aku tidak menemukanmu disampingku. Aku tertegun menatapmu sedang membaca koran dengan secangkir kopi hangat di atas meja.
“Sayang, kamu sudah bangun ? semalam kamu begadang hingga kesiangan”. kau tersenyum menatap aku yang kebingungan.
“Kamu tidak kekantor ..?”. Tanyaku heran, karna kamu terlihat santai .
“Tidak, aku ambil cuti 3 hari, sudah lama aku tidak menemanimu dirumah, ayo bersiaplah, aku akan mengantarmu kemana saja kamu mau”. Kau mulai memanjakan aku lagi, seperti kemaren-kemaren, kamu akan mengajak aku jalan kepantai, kepuncak, atau kemana saja dan beli apa saja untukku.
Aku bergegas mandi, dan aku memikirkan apa yang ingin aku lakukan dihari libur suamiku ini.
“Aku tidak mau kemana-mana”. Kataku pelan dan duduk disampingnya.
“Lalu, kamu mau apa sayang ..?” Kau menatap wajahku, tatapanmu begitu lembut.
“Aku mau kita dirumah saja, ..”. Jawabku membalas tatapanmu.
“Okay, mungkin kamu mau kita membeli sesuatu untuk cemilan …”
“Apa kau mencintaiku …?”. Tanyaku menghentikan perkataanmu.
“Sayang, kamu bicara apa ..?”. Kau meletakkan koran di atas meja, dan mencari sesuatu dibola mataku.
“Aku ingin tau, apa kau mencintaiku?, dua tahun pernikahan kita, kau belum pernah menyentuhku, kau belum pernah menciumku, aku tidak tau apa itu malam pertama …”. Aku meradang mengeluarkan semua sampah yang selama ini memenuhi kepalaku, dan air mataku keluar mengalir bagai anak sungai.
Kau berdiri menatapku terluka, kau pergi meninggalkan aku yang menangis tersedu, kau pergi meninggalkan suara derum mobilmu. Dan aku semakin gila dalam tangisku.
***
Malam ini kau pulang dengan bau alkohol dimulutmu, hal ini pernah kau lakukan dulu, ketika kita masih berbulan madu, tapi karna keluguanku, aku diam menatapmu yang terlihat rapuh. Tapi malam ini, aku sudah tidak seperti dulu lagi, aku sudah bukan gadis lugu lagi yang bisa kau bodohi.
“Aku mau tau, apa kau mencintaiku ?, katakan padaku kalau kau memiliki wanita lain, aku tidak akan kecewa sekalipun aku harus melepasmu”. Tanyaku tidak perduli kau mabuk atau tidak.
“Sayang, duduk disini disampingku..”. Kau mengajak aku duduk disampingmu, dan aku yakin kau tidak mabuk, mungkin minuman itu hanya sekedar untuk menghangatkan dirimu saja, entahlah aku tidak mengerti.
“Aku sangat mencintaimu..”. Kataku pelan, tapi aku yakin kau mendengar parkataanku itu.
“Sayang, aku tidak ingin kau mencintaiku ..”. Kau menjawab perkataanku.
“Apa ?”.
“Aku bebaskan kau mencari cinta diluar sana, cintai siapa saja yang kau suka, carilah apa yang tidak kau dapatkan dariku, aku ijinkan kau melakukan itu”. Kata-katamu meluncur bagai anak panah menembus jantungku.
“Katakan siapa perempuan itu ..”. Tanyaku menahan tangis agar tak merusak pembicaraan malam ini, aku sudah terlalu lama untuk menunggu saat ini.
“Tidak ada wanita, tidak ada …”. Kau berkata menyembunyikan wajahmu dari tatapanku, kau terlihat rapuh sekali, dan rasa cintaku padamu mulai menjalar, mulai menumbuhkan rasa tak tega melihatmu menderita seperti ini, tapi aku sudah bertekad untuk terus maju, aku harus tau ada apa sebenarnya denganmu.
“Lalu apa yang membuatmu tak pernah menyentuhku?, apa kau jijik padaku karna aku berasal dari kampung dan hanya anak seorang petani?”. Tanyaku lagi tak mengerti.
“Tidak, bukan itu ..”. Kau masih berusaha mengelak.
“Aku mau dengar alasanmu, aku akan mengerti, bahkan sesulit apapun itu, aku akan berusaha untuk mengerti”. Kataku pelan meyakinkan mu.
“Aku,… Aku …” Kau menghembuskan nafasmu, seakan-akan kau tengah memikul beban yang sangat berat, dan aku sungguh tidak berdaya melihatmu, aku menyerah.
“Baiklah, kau tak perlu mengatakan apapun kalau itu hanya akan menyakitimu ..”. Aku bangkit beranjak meninggalkanmu.
“Aku seorang Gay…”. Kau berkata pelan, namun cukup membuat jantungku seakan berhenti berdetak.
“Aku menikahimu hanya sekedar menutupi kekuranganku ini, aku tidak mau keluarga dan teman-temanku tau siapa aku, aku sudah berusaha untuk berubah, tapi aku selalu gagal …”. Kau melepaskan bebanmu, kau tak mau menatapku.
Aku shock, aku terkejut, dan aku benar-benar terluka dengan kenyataan ini, dua tahun menikah dan aku sama sekali tidak tau kalau suami ku ini seorang Gay. Apa salahku hingga harus menerima kenyataan ini, aku menjaga diriku dari pergaulan yang akan menyengsarakan hidupku, dan aku menikah di usia yang sangat muda untuk menghindari perbuatan yang tercela dimata Agama dan masyarakat, tapi apa yang aku dapat …
“Sayang, kau bisa mencobanya denganku, aku ini istrimu, aku akan membantumu ..”. Kataku kembali duduk disampingmu, aku sudah lelah menunggumu selama dua tahun ini, dan aku tidak akan meninggalkanmu.
“Aku tidak bisa sayang, aku tidak merasakan apapun denganmu, kau pergilah kemana kau suka, aku tidak mau membuatmu menderita hidup denganku ..”. Kau membelaiku, dan aku menemukan tatapan aneh dimatamu, apa benar kau tak merasakan apapun denganku ?
“Terlambat sayang, aku sudah sangat mencintaimu..”. Kataku pelan.
“Cinta seperti apa yang kamu punya untukku ..?” Kau bertanya heran.
“Entahlah, aku sendiri tidak tau, kau laki-laki pertama dalam hidupku, aku akan selalu disini untukmu, kembalilah kapan saja kau mau, datang padaku ketika kau lelah, aku akan menunggumu sampai kapanpun”. Jawabku diantara isak tangis yang mulai datang tak tertahan.
Hidupku benar-benar dingin, menggerogoti hati yang mulai kehilangan rasa. Cinta yang aku punya, sangat menyakitkan bagiku, bagai sembilu mengiris kalbu, benarkah cinta seperti ini, rela membiarkan hati tersakiti terus dan terus.
kemana kuharus melangkah
jejakmu samar-samar ku ikuti
kemana kuharus melangkah
cintamu terlalu sulit untukku
terangilah kasih lentera cintamu itu
agar ku tak jatuh dalam kegelapan
agar ku tak jatuh dalam kegelapan
Malam ini, angin berhembus membawa titik-titik hujan, dan aku masih disini menunggu hingga cinta itu tumbuh untukku, sesulit apapun aku akan sabar menunggu.
***
Salam Fitr4y, cintamu terlalu sulit untukku.
love is beautyfull…. but love is complicated… bgitu ya… hk… maaf blm ngerti nich ngomong cinta-cintaan… capcus..”_”
yh gak usah dipikirin lah soal cinta.. bikin pusing .. heheh 🙂
Uniiiiiiiiiiiiiiii…
hiks… 😥
iya bund .. hikz jugaaaa … 😉
unpredictable love….
bwt, diary pa cerpen ?
ga bsa mnngkap…
nice story !
cerpen,, tapi judul n lirik lagu bikin hati cenat-cenut jadi ditaruh di diary juga ,, hehehe 😀
Hiks….hiks…..hiks…… aku terharu……
sama qu juga terharu dek … sedih bgt.. 😉
Dalem banget nich cerita… jadi terharu 😦
Btw d jadi-kan buku aja Mbak… ceritanya bagus, kehidupan metropolis memang penuh dengan misteri :rool:
iya,, lagi nunggu yang mau bantuin bikin buku .. hehe 😀
seribukali ku coba mengindari..
seribukali kucoba tuk…. nicky astria..
Andai aku masih sendiri… ingin ku melamar dikau dengan surat lamaran rangkap 7 lembar… 1 lembar untuk suami yang Gay dan sisanya untuk di legalisir ke Rt/RW setempat… 🙂
suka ma lagu ntu y mas, tpi og yg dlamar cowok na, aneh ..mw rebutn suami org nh crita na..hehe
Iya… maksudnya bilang kesuaminya itu… tolong serahkan istrimu untukku.. 😀
oooo .. mau minta istrinya .. hehehe 😀
moga suaminya embak cepet sembuh ya..
Sabar mbak.
hehe.. kebtulan yg sakit suami tetangga.. hehe
Wah, mang suaminya kemana?;-)
pergi jauuuuhhhhh .. 😀
Hmm…
Ini beneran atau fiksi semata ya mbak?
SUNGGUH TERHARU… 😀
fiksi dek… mencoba menyelami sosok lain dri yg lain.. hehe 🙂
Sulit-sulit, dah lama nich gak berkunjung
yah terlalu sulit .. hehhe 🙂
Mbak ada tag persahabatan di http://ceritadewasa-gabrud.blogspot.com/2011/04/tugas-dari-bang-iwan-kumis-fatamorgana.html
kalo berkenan ya…
ok.. udah qu cek .. tirms yua .. 😀
Wah dua Tahun pernikahan belum disentuh…dan ternyata dia Gay..mbak??? tapi si istri masih begitu mencintainya??? ah…susah juga mbak yach
susah bgt bli .. hehe 😀
cinta memang merupakan salah satu misteri terbesar kehidupan yang sangat sulit untuk kita mengerti 🙂
setuju .. cinta masih menjadi misteri .. 🙂
Cinta………….
begitu sulit untuk dimengerti
Bahkan bersedia menunggu dan terus bersabar untuk sesuatu yang tidak mungkin sekalipun.
ya emang aneh,, bersedia menunggu sesuatu yg tidak mungkin .. 🙂
bagus banget mbak.
aku gak kebayang sampai 2 thn keinginan terpendam..
Jadi Mubadzir pernikahannya.
hehehe bagus jg artikelnya meskipun hanya fiktif.
Dan masalah seperti ini pasti ada yang mengalami enth itu siapa dan dimana.
Sip mbk untk karyanya