Sore ini, ku terjebak dalam lamunan panjang, kesunyian ini telah memasungku semenjak masa pensiun. Tubuh ku yang uzur pun telah menenggelamkan seluruh kegagahan ku, seluruh kekuatan ku, yang tersisa sekarang, hanyalah seorang kakek tua yang tak berdaya. Tiap hari aku hanya di temani oleh seorang istri dan cucu ku yang lucu, membosan kan.
Beberapa tahun lalu, aku masih gagah dengan pakaian dinas ku yang putih, beberapa suster cantik selalu mendampingi ku, dan pasien – pasien ku, semua wanita yang berhubungan dengan kandungan. Ada yang sekedar konsultasi mengenai keinginan punya anak yang belum tercapai, atau memasang alat kontrasepsi, ada juga yang selalu datang untuk memeriksakan kehamilannya, sampai membantu persalinan bayi yang sudah ingin melihat dunia ini. Semua nya, menyenangkan bagiku, senang ketika menyaksikan si ibu yang keletihan tapi tersenyum bahagia melihat bayi mungil yang di nantikan nya.
Ada satu yang membuat ku tak tenang, membuat ku selalu bangun di tengah malam, menghantui ku di setiap aku sendiri. Permintaan – permintaan wanita – wanita yang tak punya hati, tapi mereka mempunyai duit dan kuasa. Dengan berbagai alasan, mereka meminta ku untuk mengeluarkan janin yang ada di dalam rahimnya, ketika aku menolak, mereka lebih keras memaksa ku dan menekan ku.
“Dokter, kasian putri saya, dia masih terlalu muda, masih kuliah, dan pacar nya itu juga masih kuliah, mau jadi apa anak ini nanti kalau di biarkan lahir, pokok nya,,, berapa pun biaya yang dokter minta, saya sanggupi…. “
Itu salah satu contoh pemaksaan terhadap ku, dan aku tidak berdaya, walau hati kecil ku berontak, tapi perbuatan laknat itu pun aku lakukan. Janin yang masih berupa gumpalan darah itu pun keluar, si nyonya yang berkuasa pun tersenyum puas.
Entah berapa banyak wanita malam yang mencari ku, mereka semua meminta ku untuk melepaskan mereka, dari hal yang membuat mereka tak bebas.
Pernah juga seorang ibu muda, dengan wajah yang memelas, dia memohon pada ku untuk menggugurkan kandungannya, alasannya, dia hanya seorang penjual jamu gendong yang penghasilannya tidak seberapa, suaminya nganggur yang kerjanya mabuk dan judi, anak nya sudah tiga, hingga kehamilan yang ke empat ini, akan menambah bebannya yang sudah berat.
Ketika ku tanya, dia punya uang berapa, dia meletakkan uang di depan ku, tidak lebih dari Rp. 200.000.- , yang terdiri dari uang receh, setelah aku memintanya mengambil beberapa lembar dari uang itu untuk ongkos pulangnya, aku pun beraksi, tidak makan waktu lama bagi ku dan seorang suster yang membantuku. Pekerjaan ku selesai, dan itu suatu bukti bagi ku, kalau pekerjaan ku ini bukan hanya semata untuk uang.
Ketika kasus – kasus Aborsi mulai di ungkap, aku pun mulai menolak setiap permintaan pasien – pasien ku yang meminta ku untuk melakukan pekerjaan laknat itu. Di tambah satu kejadian yang membuat ku sangat terpukul, anak perempuan ku satu – satu nya hamil di luar nikah, enam bulan kandungannya dan aku tidak tau sama sekali. Bagai di sambar petir, aku berasa di palu.
Tuhan telah menjewer ku, rasa sedih, malu, bercampur aduk dalam dada ku. Dan masa – masa kerja ku yang mendekati pensiun, aku sudah tidak melayani lagi permintaan yang tidak bermoral itu, banyak yang menelfon ku, menelfon ke rumah ku hingga yang mengangkat adalah pembantu dan istri ku.
“Bu , dokter masih terima itu nggak ?”. Suara di sebrang sana.
” Itu, apa ya ?”. Jawab istri ku pura – pura tidak tau.
“Itu bu, ngeluarin , aborsi, masa ibu tidak tau, dulu temen saya, dokter ini yang bantu..”. Suara dari sebrang sana.
Seperti itu lah, hingga saya memutuskan untuk pensiun lebih awal. Walau pun aku bukanlah seorang manusia yang taat kapada Tuhan, tapi jujur aku sangat takut pada-Nya.
Sekarang, aku menikmati masa – masa tua ku, dengan keluarga ku dan dengan kenangan yang dulu pernah ku toreh.
&&&
Sepenggal kisah seorang Dokter kandungan.
Semoga kita mendapat sedikit pelajaran dari hidupnya.
Salam .
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
——
Maf mbak baru mampir..semoga bisa istiqomah..
Astagfirulloh..
Noda-noda masa lalu pati begitu mengelut ya..
Ya ALLAH…jika ini nyata..hamba mohon maafkanlah semua pelaku di atas….
Segala rasa sesal memang datangnya belakangan..dan itu sungguh menyakitkan…
Berapa yaa jumlah hamba tak berdosa yg wafat itu?
Semoga LALAh senantiasa mencinta dan merindu para pelakunya..memaafkan..amin
——
صَلَّى اللّهُ عَلَى مُحَمَّد – صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّم
wa’alaikumsalam …
mas .. kebetulan kisah di atas nyata, dan aku sebagai saksi yang tidak secara langsung, pelaku bukan muslim mas, tapi aku yakin mereka semua tahu yg mereka lakukan adalah salah ..
terlepas pelaku adalah muslim atau tidak ..tetap merasa bersedih
Salam Sahabat Common Cyber
*****************************************
Mampir..
Membaca ini serasa meohok hati..
Miris..Sebegitu mudahkah janin-janin tak berdosa itu usai gara2 rasa malu? malu karena tak mampu bertangung jawab?
Semoga dia dijauhkan dari fitnah kubur dan hisab yg berat..
Amin.
Ya rabb..
jagalah2 wanita2 di dunia ini..amin..amin
begitulah sepenggal kisah yang membuat sedih, ilmu yang telah di salah gunakan ,,
Hmm… cerita yang mengharukan sekali ya Mbak… memang rasanya jadi serba salah, disatu pihak kita membantu, tapi dilain pihak kita sudah berdosa besar…
benar, pekerjaan yang membuat hati berontak…
sungguh cerita ini harus dijadikan kaca, refleksi & introspeksi bagi penjabat profesi terkait. Sebab dosa yang Allah berikan atas kesalahan kita, kadang tak diakumulasi di akhirat saja, tapi juga di dunia, pada saat yang kita tidak pernah ketahui datangnya. Sip. Wslm.
kadang kita langsung merasakan akibatnya di dunia ya mas, apa lagi di akhirat, pasti lebih berat dari itu ..
salam 🙂
Subahanallah, Alhamdulilah sang dokter sudah menyadari dan memutuskan untuk berhenti melakukan kegiatan laknat itu. Tidak ada kata terlambat untuk bertobat dan memohon ampunan kepada Allah. 🙂
Salam BURUNG HANTU… Cuit… Cuit… Cuit…
bener dek, di akhir menjelang pensiun beliu sudah tidak lagi melakukan pekerjaan itu..
🙂
Semoga lebih banyak lagi dokter kandungan yang meneladani, sikap tidak mentolerir orang-orang yang ” berani berbuat tetapi tidak berani bertanggung jawab ”
Salam dari Solo
ya pak , semoga dokter2 lain lebih bisa menepati sumpah kerja …
Syukurlah sang Dokter akhirnya sadar dan menghentikan dosanya.
walau sudah mendekati masa pensiun, berarti udah tua ,,, hehehe 🙂
semoga uang bukanlah segalanya ,,,
dan dokter seharusnya mengobati bukan membunuh …kehendak tuhan..
bener sob, dokter mengobati bukan membunuh … 🙂
sebuah kisah tentang dilema kemanusiaan…semuanya serba sulit..namun segala masalah itu pasti ada jalan keluar terbaik…
ya mas, semua pasti ada jalan keluarnya .. 🙂
perdana mampir kesini, disediakan kenangan masa lalu 🙂
salam kenal sob
trimakasih kunjungannya .. salam kenal juga .. 🙂
Kok bisa sampe seperti itu ya kisahnya..
Btw, salam kenal ya..
bisa lah,, kebetulan dia mendapat peran begitu di dunia ini,, salam kenal juga .. 🙂
Wah negeri juga ceritanya…
Baru pertama neh mampir sini, salam kenal ya..
salam kenal juga,, thanks kunjungannya .. 🙂
berkunjung dengan senyuman,,,,
aborsien dah,,,hadooo
ada kata2 itu lagi
dulu,, ketika kata2 itu masih jaya2 nya,, sekarang pasti masih banyak, tapi gak terekpos aja .. hehehe 🙂
assalamu a’alaikum…
wah seperti yang kita ketahui setiap anak cucu Adam tentu memiliki jkdar dosa yang masing-masing di miliki. dan manusia adalah tempat nya salah dan lupa kan…maaf
setuju .. ketika seseorang melakukan kesalahan,, maka kita yang akan mengambil hikmahnya, dan mendapat pelajaran dr kesalahan itu …
jika aborsi dengan alasan kesehatan mungkin masih bisa dimengerti
tapi jika membunuh, aduh kok tega sih
bu dokter itu gak ingin berlumur banyak dosa 🙂
itu lah mas, kok tega ya .. 🙂
menyedihkan memang
AKhir-akhir ini Mbakku yang cantikini membagikan cerita2 yang touchy bgt 🙂
Makasih Mbak, semog akita bis abelajar dan bisa lebih bijak dalam menilai suatu masalh, bertindak 🙂
*peluk sayang*
kebetulan qu menjadi saksi secara tak langsung, dan tidak ada salahnya untuk berbagi kisah ,, smoga kita bisa mengambil pelajaran dr kisah ini..
peluk sayang tuk mu dek .. 🙂
Ah, semoga tak ada lagi kenangan2 buruk semacam itu.. 🙂
semoga akan lebih banyak oknum yang akhirnya sadar akan perbuatannya.. dan kita semua dijauhkan dari perbuatan laknat semacam itu ya mbak.. 🙂
trims sudah berbagi ceritanya, bagus.. 🙂
semoga semua kembali pada hati nurani mbak ..
salam 🙂
baguslah akhirnya dokternya pensiun dari kerja yg satu itu..
iya fit,, pensiun lebih awal .. 🙂
mampir lagi nih sob 🙂
nunggu postingan yang baru
dah muncul th sob,, tinggal di baca.. 🙂
Wach ngeri dan menyedihkan mbak kisahnya,semoga hal2 semacam tuch tidak terjadi lagi dinegeri kita tercinta ini…:-(
iya sih menyedihkan,, tapi buat ngilangin ??? gak bakalan ilang lah, selama manusia bejat nya masih ada ..