KDRT kebanyakan membuat perempuan menjadi korban. Sayangnya, karena terlalu percaya mitos ( misalnya hanya perempuan dari kalangan bawah yang mengalami KDRT ) perempuan atau keluarga justru jadi memaklumi kekerasan.
Dalam rekaman sejarah, ketika ajaran Ilahiah mulai sirna dari panggung kehidupan masyarakat sepanjang sejarah, setiap masyarakat atau bangsa akhirnya menetapkan hukum-hukum terkait hak perempuan berdasarkan egoisme mereka. Wanita ditempatkan tak lebih sebagai sampah, pemuas nafsu seksual, bahkan ada pula yang memuja serta menuhankan mereka.
Bagi bangsa Yunani, wanita adalah kotoran dan setengah dari wujud setan karena ia harus menanggung dosa moyangnya, Hawa. Karenanya, wanita diharamkan dari seluruh hak-hak sipil, seperti jual beli, organisasi, dan lainnya.
Bagi bangsa Romawi, wanita dianggap seperti tawanan yang bisa diperlakukan seenaknya. Seorang wanita harus tunduk dan patuh pada suaminya selama sang suami masih hidup. Suami memiliki diri istri secara penuh. Tak ada jaminan perlindungan sedikitpun atas wanita. Wanita diperlakukan layaknya barang kepemilikan yang bisa dijual maupun dianiaya kapan saja oleh suaminya.
Diatas sekelumit tentang fenomena yang hingga detik ini masih dan terus terjadi dikehidupan kita sehari-hari. Walaupun era sudah berganti menjadi era milenium, tapi kekerasan terhadap wanita masih sering terjadi. Banyak yang terangkat lewat media koran ataupun televisi, tapi masih banyak yang tidak tercium.
Apa yang diberikan Allah SWT dan Rasulullah kepada kita para “Wanita“
{Dan, bergaullah dengan mereka secara patut.}
(QS.An-Nisa:19)
{Dan, Dia jadikan di antara kamu rasa kasih dan sayang.}
(QS.Ar-Rum:21)
Dalam sebuah hadits di sebutkan: “Perlakukanlah kaum Wanita itu dengan baik, sebab mereka adalah yang membantu kalian.”
Dalam hadits yang lain Rasulullah bersabda: “Orang yang paling baik di antara kalian adalah yang paling baik bagi keluarganya, dan aku adalah orang yang paling baik terhadap keluargaku.”
Rumah yang bahagia adalah rumah yang dibangun di atas rasa saling mencintai, yang tegak berdiri diatas pondasi cinta yang penuh dengan takwa kepada Allah dan Keridhaan-Nya.
{Maka, apakah orang-orang yang mendirikan masjidnya diatas dasar takwa kepada Allah dan keridhaan(Nya) itu yang lebih baik, ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya ditepi jurang yang runtuh, lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dengan dia kedalam neraka Jahannam? Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang zalim.}
(QS.At-Taubah:109)
&&&