Sore ini aku sempat santai bareng suster Zarah, teman kerjaku, kami ngobrol apa aja, sampai acara di tv memberitakan perihal Luna-Ariel. Suster Zarah berkata, “Fit kasian lo si Luna dan Ariel dia dihujat dimana-mana, diBandung lebih parah,,” Terus aku tanya, “Emang yang dari Bandung siapa Bu?” “Itu si Ariel dia kan berasal dari Bandung,,” Kata suster Zarah. “Oh pantas orang Bandung marah bu kan bikin malu kampungnya” Jawabku. “Bukan gitu Fit, emang pemerintah kita gak punya dosa? bahkan siapa tuh yang pengacara itu, dia tu bejat sekali tapi ikut menghujat luna, seakan-akan dia gak pernah berbuat salah”
Dipikir-pikir, kata suster Zarah ada benarnya, lihat aja pemerintah kita, semakin hari kebusukannya terbongkar satu-persatu. Tapi mau bilang apa, emang kayaknya budaya kita begitu, suka sekali membuka aib orang lain dan lupa akan dosa sendiri.
Aku ingat beberapa waktu lalu nonton film Perempuan berkalung Sorban, bagus sekali ceritanya, namun ada cerita disaat anak perempuan yang punya pesantren difitnah telah berzina, hingga dilakukan hukuman dilempar dengan batu. Pada waktu itu semua santri ikut melempar perempuan itu, dan turunlah siIbu membela putrinya, dengan memungut sebuah batu ditangannya, sambil mengacungkan batu itu siIbu berkata, ” Hanya yang tidak pernah berbuat dosa yang boleh melempar dengan batu ,,” Dan siIbu berjalan memberikan batu ditangannya, Tapi semua santri terdiam, sepertinya mereka sadar bahwa setiap manusia tidak pernah lepas dari dosa.
Sepertinya kita butuh sosok seperti Ibu tadi yang bisa mengingatkan kita, bahwa kita juga gak pernah lepas dari kesalahan.
Bagaimana denganmu teman?
***
Malam rabu