Assalamualaikum Wr.Wb …
Saudara ku semua, kemaren malam ketika mata tak kunjung terpejam, acara tv tak satupun yang menarik perhatian. Setelah satu setengah jam melanglang buana dari satu canel ke canel lainna, akhir nya tepat jam 23.00 barulah mata ku terpaku pada satu acara yang aku tak tau, filem atau drama atau apa, dan judul na juga aku pun tak tau.
Acara di SCTV, telah menyita perhatian ku, pemainnya kenal wajah tapi gak kenal nama, ada sih pemain senior yang aku kenal, Dedy Mizwar dan Jaja Miharja, yang lain aku gak tau hehehe … 🙂
Berawal dari pesahabatan seorang pemuda yang bernama bang jambul, lulusan sarjana management yang masih sibuk mencari pekerjaan, dengan seorang anak abg yang berstatus sebagai seorang pencopet. Entah apa pikiran si jambul ini, hingga akhir na dia memutuskan untuk bertemu dengan bos pencopet itu. Setelah mereka bertemu di tempat persembunyian kawanan pencopet, si ketua pencopet mulai melasncarkan pertanyaan dengan penuh curiga. “Mau apa kemari ?”. Dengan grogi si jambul menjawab, “Mau ngajuin proposal kerjasama bang “.
Nah dari pertemuan itu lah akhirnya kisah ini berawal, dengan masih di liputi curiga akhir nya mereka mulai bekerjasama, bang jambul akan memeneg keuangan hasil dari mereka mencopet, dengan perjanjian 10% akan di kelola oleh si jambul.
Perkenalan awal, ada 16 anak yang berusia beragam, terbagi tiga kelompok, 5 anak pencopet di moll, 5 anak lagi pencopet di pasar, 5 anak lagi pencopet di bus kota dan satu anak yang paling kecil penunggu posko sebagai mata-mata. Dari pakaian grup pencopet di moll adalah yang paling keren, pencopet di bus kota berpakaian anak sekolah SLTP lengkap dengan tas, nah grup pencopet di pasar bergaya paling dekil, tapi tetap mereka semua bau karena gak pernah mandi kalau tidak hujan. Dan setiap grup ada pemimpinnya masing – masing.
Hari pertama, grup pencopet dari moll mendapatkan hasil seratus ribuan, grup pencopet di pasar dua ratus ribuan, dan grup pencopet di bus kota empat ratus ribuan ( kira – kira segitu, kalo gak salah hehehe 🙂 . Di situlah si jambul menyadari kalau anak – anak ini tidak satupun yang bisa menghitung apalagi membaca dan menulis.
Bang jambul mulai menemui temannya yang bernama Samsul, sarjana pendidikan yang ketika melamar manjadi guru tapi malah di minta uang, hingga samsul mulai menyadari kalau sesungguhnya pendidikan itu sudah tidak di butuhkan lagi, dan sekarang kegiatan samsul sehari-hari adalah main kartu di pos ronda. Cukup susah untuk meyakinkan samsul agar mau menjadi pengajar bagi teman-teman kecilnya bang jambul.
Akhir nya samsul mau juga di ajak ke posko anak-anak pencopet itu, dan bingung ketika harus menjelaskan arti dari pendidikan itu, hingga ada perkataan aneh bin ajaib yang tiba-tiba saja muncul, “kalau kamu bisa mengumpulkan 5 juta dalam satu tahun, maka dengan pendidikan kamu bisa mengumpulkan 5 juta hanya dalam satu bulan atau bahkan satu minggu, kalau orang berpendidikan bukan mencopet di moll atau di pasar lagi, tapi mencopet di bank, di brangkas, dan mencuri uang rakyat, nah namanya bukan pencopet tapi KORUPTOR”. Mendengar penjelasan bang samsul mulailah anak-anak ini bersemangat dan berteriak, “saya mau jadi koruptor bang, hidup koruptor “.
Mulailah bang samsul menjadi guru bagi anak-anak pencopet itu, sedangkan dari uang yang terkumpul jambul mulai menabung di bank Syariah, dan membeli sebuah sepeda motor. Ternyata langkah-langkah jambul di perhatikan oleh ayahandanya yang seorang ustad, yang pernah bertanya jabatannya sebagai apa, jawaban jambul adalah, “Bagian pemberdayaan manusia, be …”. Pertanyaan yang sama di ajukan oleh sahabat ayahnya dan jawaban yang sama pun di berikan jambul. Hingga sahabat ayahnya yang juga ustad ini, meminta jambul untuk mengajak putrinya pipit bekerja di tempat jambul.
Pipit adalah wanita yang tomboi, juga berpendidikan tinggi , tapi kerjanya tiap hari memencet nomor-nomor telfon yang di tayangin stasiun tv yang sedang mengajukan kuis dan menjanjikan uang bagi yang menjawab dengan benar. Mengajarkan ilmu agama adalah tugas pipit, dan pertanyaan pertama buat anak-anak adalah mereka beragama apa, dan jawaban yang di terima, “Agama apa aja kak, yang penting enak ,,”. Jawaban itu membuat pipit bingung, akhirnya jambul bertanya sambil berbisik, kamu menguasai agama apa? pipit menjawab agama islam, nah jambul bilang, ya udah ajarin agama itu aja.
Kisah lucu makin banyak terjadi, ketika mereka bertiga mengajarkan kalau mandi itu sangat penting, dan mereka berbaris menerima sabun colek dari pipit dan siraman air dari slank yang di pegang oleh samsul. Terlihat betapa mereka tertawa penuh ceria, mengatakan kalau air itu dingin. Ketika mereka di ajak melihat gedung DPR/MPR, penjelasan buat mereka adalah, di sanalah tempat orang-orang terhormat, wakil rakyat yang memikirkan kepentingan rakyat. “Wakil copet, ada gak bang ..?”. Pertanyaan yang di ajukan oleh salah seorang dari mereka. Dan yang lain berkata, “Saya mau bang, berada di sana ..”. Jawaban yang di terima dari temannya, “Ngapain, gak enak di sana, gak bisa nyopet ..”.
Ketika mereka berkumpul di lapangan untuk melakukan upacara bendera, di iringi dengan lagu Indonesia Raya, pengibaran bendera merah putih berlangsung khidmat, saat bendera telah berkibar dan lirik terakhir masih berkumandang, “Hiduplah … Indonesia .. Raya …”. Si kecil penjaga posko yang baru datang, dengan lantang berkata, “Amiiiiiin ….. “. Sambil mengusapkan kedua telapak tangan ke wajahnya, semua bingung menyaksikan kejadian itu, tapi anak-anak yang lain akhirnya mengikuti walaupun dengan masih kebingungan.
Puncak acara, ketika mereka berkumpul untuk peresmian anak-anak pencopet berubah menjadi pedagang asongan. Jambul dan samsul yang sudah duluan berada di posko, tidak mengetahui kalau pipit mendapat masalah. Yaitu tiga orang ustad yang merupakan ayahanda mereka, minta ikut untuk melihat dari dekat tampat kerja mereka.
Acara yang seharusnya gembira, berubah menjadi acara yang menegangkan, dan satu persatu mereka memperlihatkan kebolehan mereka, mereka menyebutkan pancasila, undang-undang dasar 45, dan proklamasi kemerdekaan, bahkan ketika mereka di tantang tentang ilmu agama pun mereka sanggup melewatinya. Bang samsul pun berkata dengan gembira, ” Ayahanda kami, ini lah pencopet yang pancasilais dan agamais,… “. Senyuman samsul pun lenyap setelah di sikut oleh jambul yang dari tadi sudah tegang.
Akhir nya, ketiga ustad itu beristigfar setelah mengetahui anak-anak mereka bekerja dengan pencopet, “Kita memakan makanan yang mereka beli dengan uang haram, dalam darah kita mengalir uang haram ..” Mereka bertiga kembali pulang dengan hati yang hancur.
Jambul dan pipit melihat ayahanda mereka menangis di mushola, minta ampun pada Allah atas kesalahan yang di perbuat oleh anak-anak mereka. Itu juga yang membuat jambul tidak berdaya, dan memutuskan untuk mengakhiri semua yang telah ia mulai.
Semua kembali seperti semula, samsul kembali bermain kartu di pos ronda, pipit kembali memencet telfon dan mengikuti kuis di tv. Sedangkan jambul menerima usulan ayahanda nya untuk belajar menyetir mobil, untuk bisa mencari pekerjaan menjadi supir.
Ketika belajar menyetir itulah, jambul harus menyaksikan dengan sedih seorang anak asuhnya di kejar-kejar massa, karena kedapatan sedang mencopet, jambul terhibur dengan enam anak asuhnya yang menjadi pedagang asongan. Tapi itu tidak lama karena mobil kamtib datang, dan mulai menangkap para pedagang asongan. Jambul berteriak memperingatkan pada anak-anak itu untuk lari, mereka lari tapi salah seorang tertangkap, melihat itu jambul turun dari mobil dan membantu melepaskan anak asuhnya yang tertangkap.
“Biarkan mereka mengasong, saya yang suruh mereka mengasong, mereka hanya mencari uang secara halal, seharusnya kalian menangkap para koruptor yang telah membuat kalian miskin ..”. Jambul berteriak pada tiga petugas satpol yang kebingungan. “Itu bukan tugas kami ..”. Salah seorang petugas menjawab dengan masih berwajah bingung. “Ya sudah, tangkap saja saya ..”. Kata jambul dan akhirnya petugas itupun membawa jambul dengan mobil dinas mereka, anak-anak asuh jambul menyaksikan hal itu, berlari mengejar mobil yang membawa jambul, mereka menangis dan berteriak, “Bang jambul …!! Bang jambul …!! Bang jambul … “. Jambul melihat mereka dan mengacungkan jempolnya, seutas senyum di berikan jambul tapi itu tidak lama karena senyum itu berubah menjadi tangis yang pedih.
Selesai.
Kisah yang gantung, tapi memang begitu kenyataan di negeri kita ini, semua tidak ada yang pasti. Tapi kisah ini tidak akan lulus sensor kalau pembuatannya di saat Presiden kita masih Suharto.
Amin di akhir lagu Indonesia Raya, terkesan kalau kemerdekaan kita ini masih merupakan harapan dan do’a, setidaknya bagi mereka anak-anak jalanan.
Penuh sindiran terhadap pemerintahan, cuma yang di sindir nyadar gak sih … 🙂
Bagiku yang tidak paham dengan politik, kisah ini sangat menghibur.
salam.
oo…itu kan film “alangkah lucunya negeriku”. Aku juga nonton kok, isi filmnya memangb bagus banget. Sindiran dan nasehat buat kita semua
iya .. aku baru tau klo itu judul nya .. hehehe 🙂
Itulah wajah negeri kita, penuh dengan trik dan intrik, layaknya sinetron …
Camera …Rool on!
Salam dari Solo
iya ya ,, bener tuh begitu wajah negara kita .. 🙂
benar ini sangat wajah negri kita sangat….
salam hanhgat dari blue
terus bersemangat y
semangat untuk bangkit dari keterpurukan hidup … 🙂
Kalo gak salah judulnya “Alangkah lucunya negeri ini” …. Kebetulan aku nonton juga sampai akhir mbak.. Menurutku, film ini bagus. Potret kehidupan masyarakat kita yang mungkin termarjinalkan.
Ngambang? Yup, perang batin Si Jambul yg bingung antara pingin memajukan pendidikan anak2 yg tdk mampu dan sebuah kenyataan bahwa uang gaji yg dimakan adalah berasal dr uang haram… blm menemukan jawabannya…. 🙂
wah ,, terimakasih dah kasih tau judul na .. iya kan ngambang banget .. tapi kalo di lanjutin juga bakalan ngambang hasil na .. hehehe 🙂
Kebetulan, aku juga nonton film itu. Malah sudah beberapakali. Isinya memang cukup menggelitik, menyindir sekaligus menasehati kita agar lebih peka terhadap realitas hidup di sekitar kita.
ya biar kita lebih peka .. hehehe 🙂
Masalahnya yang di sindir kagak pernah nyadar Mbak…..wong mereka nggak pernah ngerasa salah….
iya ya dek .. ya udah biarin aja y .. hehehe 🙂
hmmm…sayang saya ngga nonton film ini…..seru banget ya kayanya…
seru abis .. hehehe 🙂
wah, gak lihat aku, ya maklum di kontrakan g ada tv, hehehehe
tapi seru jg kayaknya.
iya seru bgt .. 🙂
Heee begitulah mbak..postingan saya yang terbit hari Sabtu nanti hal yang sama juga dengan STTB nya heeee
ok bli qu tunggu ya sabtu esok .. hehehe .. 🙂
Iya film ini bagus kook, aku jg uda liat hehe
berarti emang bagus ya .. hehehe
NATIONAL ENGLISH LANGUAGE CONSULTANT
Membutuhkan karyawan untuk posisi
FRONT OFFICER
KUALIFIKASI DAN PERSYARATAN
Bisa computer ( Msoft word dan exel )
Bisa bahasa inggris ( pasif )
Berpenampilan menarik
Friendly personality
Communicative and creative
Bisa bekerja full day
EMPLOYMENT BENEFITS
Berpenghasilan menarik
Pegawai tetap
career
Mendapat tunjangan JAMSOSTEK
Kirim lamaran anda ke
BRI Building 8th Floor, Jln. Jend. Sudirman No 37 Klandasan Balikpapan
Telp: 0542-737537
Atau kirim ke
easyspeak.recruitment@gmail.com
hanya bisa prihatin saja dengan sikonnya kalau memang begitu…semoga saja tidak terjadi seperti itu.
SALAM…
bener gak sih ada kenyataan seperti itu ya ???
salam ziarah di sini.. (^^,)
‘pancasilais’ itu maksudnya apa?
waduh qu jga gak ngerti, cuma anak2 itu hapal ma butir2 pancasila, gitu aja , mungkin maksudnya biar di realisasikan ke dalam khidupan sehari2 ..
🙂
Realita Negri tercinta, begitu ada nya…
salam kenal Mba..
berarti nyata ya .. sedih juga ..
salam kenal jg .. 🙂
istilah yang menarik dan ilmiah 😀
ahahaha .. salah kale istilah na ya ???
Inikan film ALNI karya Bang Deddy…
Sumpah, emang ini film yang keren abis untuk takaran film Indonesia… 🙂
Salam BURUNG HANTU… Cuit… Cuit… Cuit…
yyyyy .. keren abis utk indonesia ???
hehehe 🙂
Para pencopet yang budiman
begitu lah seharus na .. xixixi 🙂
assalamu a’laikum..
wah iya saya jadi inget [as nonoton film itu,,,,
ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI>>>
wa’alaikumsalam …
iya,, lucu bgt ternyata negri ini .. 🙂
cukup menyentuh juga skenario filmnya….
kalau film ini diputar di jaman fir’aun pasti ga perlu sensor tuch 😀 hehehe…
iya om,,, yg ada raja fir’aun bakalan nonton terus mpe bosan .. hehehe 🙂
hidup memang ada baik dan buruknya
semua tergantung kita
semoga kita di golongkan kedalam orang-orang yang selalu dilandasi iman dan taqwa
amin … smoga kita termasuk org2 yg selalu di beri petunjuk .. 🙂
Assalaamu’alaikum Ftir4y….
Setelah membaca hingga selesai tulisan Fit di atas, saya merasa sungguh terkesan dengan kehidupan yang melanda rakyat bawahan yang masih hidup berkelana untuk mencari wang bagi menyara kehidupan. Satu pengajaran besar yang harus pihak pemerintah peduli jika diberi prhatian oleh mereka adalah memerhati nasib rakyat banyak yang memerlukan pendidikan dan tempat perlindungan juga kebajikan bagi anak2 terbiar.
Filem itu memberi ruang kepada kita berfikir bahawa tanpa pendidikan yang betul, kehidupan akan menjadi tiada pedoman. Jika iman masih tersisa di dada dan akal diguna, insya Allah, cahaya kebenaran pasti masih menjelma untuk kembali ke pangkal jalan.
Salam mesra Fitray dari saya di Sarikei, Sarawak 😀
iya bund,, anak2 itu benar2 belum tersentuh oleh pendidikan, baik pendidikan umum atau pun agama .. memang di butuhkan uluran tangan dari pihak pemerintah dan juga pihak swasta, yang tidak mengutamakan keuntungan semata .. ada gak ya ???
salam mesra jg bund dari jakarta … 🙂
wah ngga nonton tapi ceritanya keren juga
keren bgt pokok na .. hehehe 🙂
postingan ini membuat saia menangis akan ketidakberdayaan ibu pertiwi
wajah ibu pertiwi lebih menyedihkan dari itu .. :
Semoga yang disindir merasa dan dapat memperbaikinya.. dan kita, yuk sama-sama berjuang dan bikin perubahan yang berarti untuk negeri ini, paling tidak untuk diri kita sendiri dan keluarga.. 🙂
bener-bener lucu ya mbak negeri ini.. hehe
ayook kita berjuang bersama2 …
ya sekarang kita masih bisa tertawa melihat negri yg lucu ini … 🙂
kita kan hidup di negara berhukum rimba: siapa yang kuat (baik fisik, materi, pengaruh) maka dialah yang menang! ga heran kan? kalo para koruptor susah disentuh hukum, kan mereka kuat!
ya, hidup koruptor, gk salah klo adek2 itu ingin jd koruptor juga … 🙂
begitulah nyatanya keadaan di negeri kita tercinta ini mba….
entah siapa yang salah…..
bener dek, siapa yg salah ya ???
hehehe 🙂
ahay ane kenal ini cerita kayanya mah…
🙂 karya om dedy yah….
mangtstaps dah…
eh mbae ajarin donk bikin saljunye.. 🙂
ngarep banget nih…
om dedy mang mantap ya .. 🙂
cara bikin hujan salju : 1. masuk dasbor. 2. pilih tampilan, masuk ke EKSTRA. 3. pilih no 1 tampilkan hujan salju. 4. perbaharui ekstra. selesai, di jamin blog u di hujani salju mpe 4 januari. 🙂
loh? Alangkah lucunya negeri ini. Udah ada di TV ya? Wah.. saya pengen banget nonton nih film.
wah, dah lewat th, tunggu ja tayangan berikut .. hehehe 🙂
Sayang aku gak hobi nonton TV, jadi ak tahu ada acara apaan disana 😛
Salam hangat serta jabat erat selalu dari Tabanan
iya mas, qu juga gak hobi nonton, kebetulan aja hehe ..
salam 🙂
wach .. mantab bener tulisannya ..
saya baca mpe abis 😀
jadi pengen lhat filmnya kmrin
hehehe .. liat aja jg film na .. tetep ok og biar di ulang2 jg ..
Alangkah lucunya negeri ini… 😛
bener ,,, ALNI .. qu baru tau klo itu judul na .. hehehe 🙂
mang bagus aku juga nonton film itu, sayang pendapat orang tua yang masih kolot menjadikan suatu jalan kebaikan jadi terputus ditengah jalan. Hidup para pencopet pancasilais.
Hidup sipil yg militeris, mati aja militer yg sipilis.